HUT ke -51 Tahun, Basarnas Diminta Kedepankan Pola Edukasi Bagi Masyarakat

SORONG-PBD, iNewsSorong.id – Pola edukasi terhadap masyarakat terkait langkah-langkah pertolongan awal saat terjadinya bencana sangat penting dilakukan oleh Basarnas dalam mengantisipasi terjadinya bencana alam.
Hal tersebut ditegaskan Kepala Basarnas RI, Marsdya TNI Henri Alfiandi, dalam sambutannya yang dibacakan Kepala Basarnas Sorong Amiruddin AS, pada pelaksanaan upacara peringatan HUT Basarnas ke-51 di Halaman Kantor Basarnas Kota Sorong, Selasa (28/2/23).
"Kita dituntut oleh bapak Presiden untuk bisa mengedukasi masyarakat yang sering terdampak bencana itu target Basarnas diulang tahun ke 51," ungkap Amiruddin.
Sesuai dengan tema HUT kali ini, cepat tanggap selamatkan jiwa manusia yang artinya ditahun 2023, Tegas Amiruddin, Basarnas dituntut harus cepat tanggap untuk selamatkan jiwa manusia dalam setiap peristiwa bencana.
"Jadi cepat tanggap dalam arti kata itu dari segi kita harus lebih tanggap, lebih siap, dan lebih baik lagi dari segi personil maupun segi peralatan," bebernya.
Amiruddin menjelaskan, sesuai amanat dari Kepala Basarnas dimana penyelamatan jiwa manusia, bukan cuma tugas dari Basarnas sendiri akan tetapi menjadi tugas semua pihak.
"Yang menjadi pekerjaan rumah kami pertama bagaimana memberikan edukasi kepada masyarakat pesisir terkhususnya, maupun latihan-latihan potensi SAR pada instansi satuan samping," pungkasnya.
Lanjutnya, saat ini Kota Sorong sudah masuk dalam Provinsi Papua Barat Daya sehingga Basarnas harus lebih menonjol.
"Untuk sarana prasarana Kota Sorong terkhusus di perairan Alhamdulillah dari Sabang sampai Merauke, kami adalah salah satu pangkalan untuk wilayah timur dimana seluruh alutnya khusus alut laut itu sudah lengkap," terangnya.
Amiruddin mengatakan, khusus untuk Basarnas Kota Sorong, terkait kesiapan alat utama (alut) sudah sangat lengkap ditambah dengan alat Aqua Eye dimana alat tersebut merupakan teknologi berinovasi baru untuk mendeteksi apabila ada korban tenggela.
“ jadi dengan kesiapan alat utama yang merupakan teknologi berinovasi baru ini, tidak mengharapkan lagi bahwa korban timbul baru dicari namun dengan alat Aqua Eye sudah bisa mendeteksi seperti sonar,”ungkapnya.
Dalam kesiapan personel menurut Amiruddin, jumlah personil Basarnas pun masih minim dan hal tersebut tentu sangat berpengaruh dalam sebuah instansi kerja.
"Pegawai Basarnas Sorong memang belum terlalu sesuai dengan apa yang kita harapkan, kami berjumlah 76 dengan dulunya itu ada100 lebih namun, karena sudah terpecah dengan Manokwari yang telah memiliki kantor sendiri sehingga sebagian personil terbagi," tandasnya.
Sehingga harapan kedepannya, mudah-mudahan Pemerintah dengan luas wilayah kerja kiranya dapat menambah personil Basarnas setiap tahun.
Editor : Sayied Syech Boften