Logo Network
Network

Dinas PUPR Kerahkan Puluhan Alat Berat, Keruk Sejumlah Drainase Yang Tersumbat di Kota Sorong

WAMEL
.
Selasa, 13 September 2022 | 09:42 WIB
Dinas PUPR Kerahkan Puluhan Alat Berat, Keruk Sejumlah Drainase Yang Tersumbat di Kota Sorong
Sejumlah alat berat dikerahkan dinas PUPR Provinsi Papua Barat untuk mengeruk drainase yang tersumbat dan menyebabkan banjir di Kota Sorong, Sabtu (12/9/2022). (Foto : WAMEL)

SORONG, iNewsSorong.id - Masuk dalam status tahap pemulihan pasca bencana banjir yang melanda wilayah kota Sorong, sejumlah langkah terus dilakukan Pemerintah Kota Sorong yang diback Pemerintah Provinsi Papua Barat dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk mengatasi banjir tersebut. Salah satunya dengan melakukan pengerukan drainase dan pembongkaran sejumlah jembatan masuk ke sejumlah ruko  disepanjang ruas jalan Km 12 dan beberapa titik lainya, Sabtu (10/9/2022). 

Kepala Dinas PUPR  Provinsi Papua Barat, Yohanis Momot, mengatakan pihak PUPR harus mengambil langkah cepat untuk melakukan pembongkaran jembatan yang telah dibuat oleh para pengusaha-pengusaha yang menutupi saluran drainase. 

Selain itu menurut Momot, pengerukan drainase dan pembongkaran jembatan ini untuk mengurai banjir yang kerap terjadi di wilayah itu. 

"Karena ruas jalan ini kemarin ketika banjir sangat terendam luar biasa. Keluarga di sini memang hampir sebagian bilang mau naik perahu karena memang setelah kami identifikasi bahwa benar-benar saluran-saluran yang didirikan oleh pengusaha-pengusaha kita ini memang sudah menutupi ruas jalan nasional," ungkap Yohanis Momot.

Diungkapkan Momot, sejumlah pertokoan di sekitar wilayah ini menutup jalannya air sehingga air tidak bisa mengalir dari jembatan. Untuk itu pihaknya menurunkan alat berat untuk melakukan pembongkaran seluruhnya terhadap jembatan - jembatan akses masuk ke pertokoan tersebut. 

Menurutnya pihak PUPR langsung turun tangan untuk mengatasi banjir di wilayah kota Sorong dimana menurut dengan dilakukannya pengerukan di sejumlah drainase yang menjadi titik rawan banjir, sangat berdampak besar sekali dan dapat mengurai banjir di wilayah tersebut. 

"Jadi kami bongkar 100% seluruh drainase setelah itu langsung kami ganti dengan jembatan kayu sementara supaya akses jalan masuk untuk usaha mereka pemilik toko-toko, kemudian kami akan kasih masuk di APBD induk untuk pekerjaan konstruksi badan jalan," ungkap Momot. 

Setidaknya menurut Momot ada sekitar 23 titik di wilayah kota Sorong yang masuk dalam pekerjaan pengerukan drainase dan wilayah tersebut merupakan wilayah rawan banjir. Namun setelah proses pengerukan hasilnya sudah mulai terlihat. 

" Beberapa titik diantaranya pada Kanal Victory, Sungai Kalagison, Klawalu, Kampung Bugis, Jupiter ini beberapa lokasi merupakan daerah sangat rawan banjir. Tapi setelah dilakukan pengerukan di titik-titik tersebut, maka dampaknya bisa terlihat, bisa mengurai banjir. Masyarakat bisa merasakan meskipun hujan turun deras tapi banjir tidak terlalu parah dan airnya cepat sekali turun," ujar Momot. 

Menurut Momot pihaknya langsung turun tangan mengambil alih pekerjaan pengerukan drainase dan pembongkaran jembatan sebab posisi jembatan yang ada di sini sangat rendah ketika air datang kemudian tersumbat aliran airnya di depan pertokoan tersebut, untuk itu proses pembongkaran tidak dapat dihindari, hal ini menurut Momot agar posisi jembatan di depan pertokoan posisi letaknya harus sama rata tingginya supaya 5 tahun atau 10 tahun ke depan jangan terulang lagi hal-hal seperti banjir kemarin.

Lewat kerja keras yang dilakukan oleh Pemerintah baik Kota Sorong dan Pemrov diharapkan masyarakat turut aktif memberikan dukungan semua demi mengurangi masalah jangan sampai terulang kembali.

"Sebab setiap masalah pasti akan ada jalan keluarnya, kami berharap semua pihak dapat aktif memberikan dukungan bagi kami dalam proses pemulihan pasca banjir ini." harapnya. 

Editor : Chanry Suripatty

Follow Berita iNews Sorongraya di Google News

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.