Gubernur Elisa Kambu Prihatin Atas Rusuh di Sorong, Minta Warga Jangan Terprovokasi

CHANRY SURIPATTY
Gubernur PBD, Elisa Kambu, didampingi Pj Sekda Yakob Kareth dan Kadis Kominfo, Irma Riyani Soelaiman saat memberikan keterangan pers kepada wartawan, Rabu [27/8/2025].

 

SORONG KOTA, iNewssorongraya.idGubernur Papua Barat Daya, Elisa Kambu, angkat bicara terkait aksi anarkisme massa yang melanda Kota Sorong pada Rabu (27/8/2025). Ia mengaku sangat prihatin atas perusakan fasilitas pemerintah, kediaman pribadi, hingga serangan brutal terhadap aparat. Elisa menegaskan, tindakan kekerasan tersebut murni kriminal dan tidak boleh diberi ruang sedikit pun.

“Pertama, kita prihatinlah, hal yang di luar dugaan terjadi hari ini. Saya lihat ini memang kriminal murni, karena alasan kekerasan. Dan saya pikir, hal-hal seperti ini tidak boleh diberi ruang,” tegas Elisa Kambu dalam keterangan pers di kediamannya, Kamis [28/8/2025] malam.

Elisa menekankan, aparat penegak hukum harus mengusut tuntas dan menindak para pelaku sesuai aturan yang berlaku agar memberi efek jera.

“Kita minta aparat untuk mengusut tuntas, sekaligus menindak secara hukum, supaya memberi efek jera untuk masyarakat yang lain,” ujarnya.

Gubernur juga mengungkapkan, saat rumahnya diserang, dirinya bersama keluarga masih berada di dalam. “Puji Tuhan, kami belum sempat keluar. Jadi kita bertahan di dalam rumah, dan sampai hari ini kita baik-baik saja,” kata Elisa.

Dalam pesannya kepada masyarakat Papua Barat Daya, Elisa mengimbau agar warga tidak terprovokasi dengan situasi yang memanas. Menurutnya, penyelesaian harus diserahkan kepada aparat, bukan dengan aksi kekerasan.

“Saya berharap masyarakat jangan terprovokasi. Kita semua percayakan aparat untuk menindaklanjuti. Karena ini sudah benar-benar kriminal. Kondisi rumah saya tadi lumayan rusak, kendaraan semua dirusakan. Kita minta aparat menangkap oknum yang melakukan tindakan kekerasan,” ucapnya.

Untuk meredam aksi anarkis yang masih berlanjut hingga malam hari, Elisa mengajak partisipasi tokoh agama, gereja, lembaga keagamaan, serta keluarga para pemuda agar ikut menenangkan situasi.

“Ini cara begini mengganggu kehidupan banyak orang, mengganggu aktivitas ekonomi, sosial, anak-anak sekolah, hingga pelayanan kesehatan. Saya harap semua pihak ikut menghentikan kekerasan ini,” tegasnya.

Meski rumah dinasnya diserang, Elisa memastikan aktivitas pemerintahan tetap berjalan normal. “Kita tetap bekerja seperti biasa. Semua ini tidak boleh main hakim sendiri. Serahkan kepada aparat untuk memproses sesuai aturan,” katanya.

Data sementara mencatat, sedikitnya empat kantor pemerintah dirusak, yakni Kantor Gubernur Papua Barat Daya, Kantor Wali Kota Sorong, Kantor Kejaksaan Negeri Sorong, serta Kantor Majelis Rakyat Papua (MRP) Papua Barat Daya. Kediaman Gubernur dan Kepala Kejaksaan Negeri Sorong juga turut dirusak massa.

Akibat bentrokan, empat aparat TNI-Polri dilaporkan terluka, dua warga terkena tembakan, dan sedikitnya 10 orang berhasil diamankan polisi.

Kerusuhan dipicu pemindahan empat tahanan politik kasus dugaan makar dari Sorong ke Makassar untuk menjalani persidangan. Situasi kota hingga kini belum sepenuhnya pulih. Sebanyak 500 personel gabungan TNI-Polri masih disiagakan di sejumlah titik rawan untuk mengantisipasi aksi lanjutan.

 

Editor : Hanny Wijaya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network