Viral! Nelayan Raja Ampat Lepaskan Hiu Zebra Langka, Diganjar Penghargaan oleh BLUD-UPTD

CHANRY SURIPATTY
Aksi mulia melepas Hiu Zebra Langka, Arnold Kbarek seorang nelayan di Raja Ampat yang diganjar penghargaan resmi dari BLUD-UPTD.

 

WAISAI, iNewssorongraya.id – Tindakan mulia seorang nelayan asal Raja Ampat yang memilih melepas kembali seekor Hiu Zebra (Stegostoma tigrinum) ke laut, menuai pujian luas hingga berbuah penghargaan resmi dari otoritas konservasi setempat.

Adalah Arnold Kbarek, nelayan asal Raja Ampat, yang tanpa ragu melepaskan hiu langka tersebut usai tertangkap secara tidak sengaja dengan alat pancing dan jaring dalam dua peristiwa berbeda—yakni pada Maret 2024 dan terbaru, 5 Mei 2025.

Keputusan ini diambil bukan tanpa alasan. Arnold mengaku sudah mengetahui bahwa hiu termasuk spesies yang dilindungi di wilayah perairan Raja Ampat. Selain itu, menurutnya, hiu zebra dikenal jinak dan tidak berbahaya bagi manusia.

“Hiu ini tidak mengancam, dan saya tahu ini termasuk jenis yang dilindungi. Maka saya pilih lepaskan,” ungkap Arnold.

Momen pelepasan tersebut direkam oleh keponakannya, Engel Prawar, yang turut menemani sang paman kala itu. Video yang kemudian diunggah ke media sosial ini langsung viral dan memicu komentar positif dari warganet, sekaligus menjadi contoh edukatif bagi para nelayan lainnya.

Tindakan mereka tidak luput dari perhatian pemerintah. Kepala BLUD-UPTD Pengelolaan Kawasan Konservasi di Perairan Raja Ampat, Syafri Tuharea, secara khusus mengundang keduanya ke kantornya pada Jumat (16/5/2025) dan menyerahkan penghargaan sebagai bentuk apresiasi atas kepedulian mereka terhadap pelestarian laut.

“Saya berterima kasih, mereka memahami konsep konservasi dan memiliki semangat tinggi melindungi spesies yang sudah terancam punah. Itu sebabnya, saya berikan penghargaan ini agar menjadi dorongan sekaligus edukasi bagi nelayan lain,” ujar Syafri Tuharea.

Ia juga menambahkan bahwa apa yang dilakukan Arnold dan Engel menunjukkan kesadaran tinggi terhadap pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem laut. Menurut data konservasi, populasi Hiu Zebra di Raja Ampat diperkirakan hanya tersisa sekitar 20 individu, menjadikannya salah satu spesies paling terancam di kawasan tersebut.

“Padahal ikan itu bisa dijual atau dikonsumsi sendiri. Tapi mereka memilih melepasnya. Itu tindakan luar biasa,” tambah Syafri.

Hiu Zebra dikenal dengan pola belang mirip zebra pada masa muda, yang berubah menjadi totol-totol saat dewasa. Meski tidak agresif, keberadaannya makin langka akibat aktivitas manusia yang tak ramah lingkungan. Aksi Arnold dan Engel kini menjadi contoh bahwa konservasi tidak hanya tugas pemerintah, tetapi tanggung jawab bersama.

 

Editor : Hanny Wijaya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network