Dorong Wisata Maritim, Bandara DEO Sorong Inisiasi Pembukaan Rute Udara Langsung Labuan Bajo-Sorong

STEVANI GLORIA
Pembahasan Perkembangan Pariwisata di Provinsi Papua Barat Daya.

 


SORONG, iNewssorongraya.id — Upaya serius dalam membangun konektivitas pariwisata antardaerah terus dilakukan oleh Badan Layanan Umum Unit Penyelenggara Bandar Udara (BLU UPBU) Kelas I Domine Eduard Osok (DEO) Sorong. Melalui forum coffee morning bertajuk Inisiasi dan Harmonisasi yang digelar Kamis (8/5) di Rylich Panorama Hotel Sorong, Bandara DEO menggagas pembukaan rute penerbangan strategis Labuan Bajo–Sorong untuk mendongkrak sektor pariwisata Papua Barat Daya.

Kegiatan yang dibuka oleh Kepala Bandara DEO Sorong, Cece Tarya, ini turut dihadiri Gubernur Papua Barat Daya Elisa Kambu, Wakil Ketua II DPR Provinsi Fredy Marlisa, serta sejumlah pejabat kunci, termasuk Kepala Dinas Pariwisata Yusdi Lamatenggo dan perwakilan BPKP Papua Barat Daya.

Dalam paparannya, Cece Tarya mengemukakan rencana strategis membuka koneksi langsung dengan Labuan Bajo—ikon pariwisata Nusa Tenggara Timur yang telah mendunia melalui Taman Nasional Komodo dan statusnya sebagai destinasi super prioritas nasional.

“Labuan Bajo sudah punya rute ke Singapura dan Kuala Lumpur. Jika Sorong bisa terhubung langsung, kami percaya bisa menarik minimal 10 persen dari 411.000 wisatawan yang berkunjung ke sana tahun lalu,” jelas Cece.

Ia menyebut, potensi 41.000 wisatawan per tahun ke Sorong bisa mendorong pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang signifikan, seperti yang dicapai Kabupaten Manggarai Barat pada 2024 dengan Rp 114 miliar hanya dari sektor pariwisata.

Dengan kalkulasi sederhana, Cece memproyeksikan bahwa modal awal sekitar Rp 5,5 miliar untuk menjamin keberlangsungan rute ini bisa menghasilkan PAD hingga Rp 11 miliar bagi Papua Barat Daya. Namun, tantangan utamanya saat ini adalah belum adanya maskapai yang bersedia membuka rute tersebut.

“Kami sudah tawarkan ke beberapa maskapai, namun belum ada yang tertarik. Oleh karena itu, kami usulkan intervensi pemerintah, misalnya dengan memberikan jaminan 80 persen seat untuk tiga bulan awal sebagai pemicu demand,” ujarnya.

Menurut Cece, koneksi antara Labuan Bajo dan Sorong bukan hanya soal rute, tetapi juga menyatukan dua kawasan wisata bahari kelas dunia—Pulau Komodo dan Raja Ampat—yang memiliki kesamaan karakter destinasi dan preferensi wisatawan.

“Kalau kita bisa hadirkan wisatawan pencinta laut dari Labuan Bajo ke Raja Ampat, maka sinergi dua ikon wisata Indonesia Timur ini akan semakin kuat,” tandasnya.

Coffee morning ini juga menjadi momentum menyatukan persepsi dan data lintas lembaga agar rencana pengembangan Bandara DEO Sorong sejalan dengan visi pembangunan pariwisata Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya.

“Dengan harmonisasi ini, kita ingin setiap langkah pembangunan berbasis data terpadu dan bisa dieksekusi bersama,” tutup Cece.

 

 

Editor : Hanny Wijaya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network