SORONG KOTA, iNewssorongraya.id – Bandara Domine Edward Osok (DEO) Sorong resmi menyandang status sebagai bandara internasional, menandai tonggak penting dalam pengembangan transportasi udara di Papua Barat Daya dan kawasan timur Indonesia. Peresmian dilakukan oleh Gubernur Elisa Kambu usai upacara peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia, 17 Agustus 2025 lalu.
Kepala Bandara DEO, Asep Soekarjo, SH, MH, menyampaikan bahwa status baru ini merupakan hasil koordinasi panjang dengan Kementerian Perhubungan dan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.
“Bandara DEO kini dinyatakan siap, baik secara infrastruktur maupun sumber daya manusia, untuk menerima penerbangan internasional,” ujar Asep dalam konferensi pers di ruang rapat kantor Bandara DEO, Sorong, Rabu (20/8/2025).
Belum Ada Rute Luar Negeri, Bergantung Maskapai
Meski sudah berstatus internasional, Bandara DEO Sorong hingga kini belum melayani penerbangan luar negeri. Asep menegaskan bahwa pembukaan rute internasional sepenuhnya ditentukan oleh maskapai penerbangan, bukan pihak bandara.
“Bandara DEO sudah siap secara fasilitas. Namun, untuk penerbangan internasional harus ada maskapai yang mengajukan izin rute. Sampai hari ini, belum ada satupun maskapai yang mengajukan secara resmi,” jelasnya.
Saat ini, pihak bandara tengah menyiapkan pemisahan alur penumpang domestik dan internasional, termasuk standar keamanan, fasilitas imigrasi, bea cukai, dan karantina. Namun, Asep menegaskan semua itu membutuhkan waktu sebelum benar-benar siap beroperasi.
“Ini bukan sekadar soal nama, tapi kesiapan menyeluruh. Kami sudah memiliki Airport Security Program sesuai standar luar negeri,” tambahnya.
Harapan Ekonomi, Pariwisata dan Investasi
Status baru Bandara DEO Sorong sebagai bandara internasional membawa harapan besar bagi pariwisata Raja Ampat dan potensi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Papua Barat Daya. Menurut Asep, peluang rute penerbangan internasional terbuka lebar ke Australia dan negara-negara Asia Pasifik.
“Bandara pada prinsipnya hanya penyedia sarana. Jadi, masyarakat perlu memahami kalau rute internasional itu ditentukan maskapai. Kalau ada permintaan pasar yang kuat, tentu maskapai akan mengajukan,” pungkas Asep.
Dengan status internasional ini, Bandara Domine Edward Osok diharapkan menjadi simpul penghubung strategis kawasan timur Indonesia, mempercepat pertumbuhan ekonomi, dan membuka jalur baru investasi serta pariwisata berkelas dunia.
Editor : Chanry Suripatty
Artikel Terkait