Oknum TNI AU di Jayapura Bakar Istri, Korban Meninggal Dunia Setelah Dua Minggu Dirawat

TIM LIPUTAN
bernama Elis Agustina Yotha, korban kekerasan dalam rumah tangga oleh suaminya. (FOTO : iNewsSorong.id - AND)

 

 

JAYAPURA, iNewsSorong.id  – Tragedi memilukan kembali mencoreng wajah hukum dan kemanusiaan. Seorang perempuan bernama Elis Agustina Yotha meninggal dunia setelah dua minggu berjuang melawan luka bakar parah akibat kekerasan yang dilakukan suaminya sendiri, seorang oknum TNI Angkatan Udara. Peristiwa ini terjadi di Jayapura dan kini menjadi sorotan publik yang menuntut keadilan.

Kejadian tragis ini bermula pada 1 Desember 2024, di kediaman Elis dan suaminya, Sersan Kepala (Serka) Marinus Mabur, yang bertugas di Pangkalan Udara (Lanud) Silas Papare. Perselisihan kecil terkait pengisian daya ponsel berubah menjadi aksi brutal. Berdasarkan keterangan keluarga, Serka Marinus mengancam istrinya dengan martil, menyiramkan minyak tanah ke tubuh Elis, lalu menyulut api menggunakan korek.

Dalam kondisi tubuh terbakar, Elis berlari ke belakang rumah untuk mencari pertolongan. Tetangga yang mendengar teriakan segera membantu memadamkan api dan membawa korban ke RSUD Youwari. Elis dirawat intensif di ruang ICU dengan luka bakar serius yang mengancam nyawanya.

Kondisi Elis sempat menunjukkan perbaikan. Pada 14 Desember 2024, ia dipindahkan dari ruang ICU ke ruang rawat inap bedah. Namun, keesokan harinya, kondisinya memburuk drastis. Saturasi oksigen dan tekanan darah menurun, hingga akhirnya ia mengalami henti jantung. Tim medis melakukan resusitasi, tetapi nyawa Elis tidak tertolong. Ia dinyatakan meninggal dunia pada Minggu (15/12/2024) pukul 16.57 WIT.

Komandan Lanud Silas Papare, Marsma TNI Mokh Mukhson, menyampaikan belasungkawa atas insiden ini. Ia memastikan pelaku, Serka Marinus Mabur, telah diamankan oleh Satuan Polisi Militer Angkatan Udara (Satpomau) Lanud Silas Papare. "Kami akan memastikan kasus ini ditangani dengan tegas dan sesuai hukum yang berlaku," ujar Marsma Mokh Mukhson dalam pernyataan resmi, Senin (16/12/2024).

Lanud Silas Papare juga memberikan perhatian penuh terhadap proses pemulasaraan dan pemakaman almarhumah Elis Agustina Yotha sebagai bentuk belasungkawa dan tanggung jawab moral.

Kakak korban, Daud Zamuel Yotha, menyatakan harapannya agar pelaku dihukum seberat-beratnya. "Kami meminta keadilan ditegakkan. Tindakan seperti ini tidak boleh ditoleransi, apalagi dilakukan oleh seorang aparat militer," tegasnya.

Kasus ini memicu kecaman luas dari masyarakat. Banyak pihak menyoroti tanggung jawab moral dan disiplin aparat militer, yang seharusnya menjadi pelindung masyarakat, bukan pelaku kekerasan. Publik berharap kasus ini menjadi momentum untuk memperkuat penegakan hukum dan pencegahan kekerasan dalam rumah tangga.

Komandan Lanud Silas Papare menegaskan komitmen institusinya untuk menegakkan disiplin dan keadilan. "Kami tidak akan memberikan toleransi terhadap tindakan yang mencoreng nama baik institusi dan melukai nilai-nilai kemanusiaan," tutup Marsma Mokh Mukhson.

Tragedi ini menjadi pengingat pentingnya upaya kolektif dalam mencegah kekerasan domestik, serta menegakkan hukum tanpa pandang bulu demi menciptakan rasa keadilan bagi korban.

 

Editor : Chanry Suripatty

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network