SORONG, iNewsSorong.id - Ratusan massa hingga saat ini masih menduduki Aston hotel Kota Sorong, Kamis (14/12/2023). Mereka menolak pelantikan anggota Majelis Rakyat Papua Papua Barat Daya (MRP-PBD) yang dianggap bermasalah.
Sedianya Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian didampingi Wakil Menteri Dalam Negeri John Wempi Wetipo akan melantik anggota MRP-PBD periode 2023 - 2028.
Dari pantauan iNewsSorong.id sebanyak 33 anggota MRP-PBD yang akan dilantik bersama keluarga dan sejumlah pejabat daerah telah hadir di dalam ruangan acara pelantikan.
Hingga saat ini terlihat massa masih menduduki lobby depan Aston hotel sambil menunggu kedatangan Mendagri dan Penjabat Gubernur Papua Barat Daya.
" Kami minta pelantikan hari ini dibatalkan. Semua tidak transparan, jangan buat konflik ditengah-tengah masyarakat Papua," ungkap salah seorang perwakilan massa.
Tak hanya itu massa dari masyarakat adat LMA Wamoka, Kabupaten Sorong Selatan juga memprotes adanya perubahan nama jelang pelantikan Calon anggota MRP-PBD dari Yehuda Boltal kepada Robert Thesia.
" Kami meminta kepada pemerintah provinsi Papua Barat Daya (Kesbangpol) agar mengembalikan nama saudara Yehuda Boltal sebagai anggota MRP perwakilan kabupaten Sorong Selatan untuk dilantik pada periode 2023-2028," ungkap salah seorang perwakilan masyarakat adat.
" Kami menyatakan dengan tegas apabila poin aspirasi kami tidak ditanggapi maka kami masyarakat adat Maybrat Wamoka akan melakukan tindakan fisik kepada saudara yang bersangkutan dan pemerintah," tegas perwakilan massa.
Dalam aksi demo menuntut dibatalkannya pelantikan anggota MRP - PBD ini sempat terjadi kericuhan saat aparat Kepolisian mengamankan beberapa orang yang akan membakar ban bekas di depan hotel Aston.
Editor : Sayied Syech Boften
Artikel Terkait