JAYAPURA, iNewsSorong.id - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abepura merupakan satu-satunya rumah sakit plat merah bertaraf bintang lima di Provinsi Papua.
Hal ini disampaikan Direktur RSUD Abepura dr Daisy C Urbinas. Daisy mengatakan manajemen juga sedang menyiapkan rumah sakit ini sebagai rumah sakit yang modern di Papua, bahkan di seluruh Tanah Papua.
"Jadi dari 29 kabupaten dan 1 kota di Provinsi Papua, RSUS Abepura Papua satu-satunya rumah sakit terakreditasi paripurna bintang 5 oleh Komisi Akreditasi Nasional Indonesia Kementerian Kesehatan RI Indonesia," kata Daisy, Selasa (25/10/2022).
Tak hanya sebagai direktur, Daisy juga menjadi asesor internal pertama kalinya di rumah sakit ini ketika lulus di versi tahun 2007 dan tahun 2012.
"Saya adalah satu-satunya asesor untuk mempersiapkan akreditasi ini, mempersiapkan asesor berikutnya dan akhirnya tongkat estafet terus berjalan hingga hari ini. Dan ini adalah sebuah prestasi nasional untuk Papua," katanya bangga.
Pada Januari 2023 mendatang, RSUD Abepura juga bakal mengikuti ujian akreditasi.
Ketika nanti dinyatakan lulus mempertahankan akreditasi bintang 5, maka pada saat yang bersamaan pihaknya akan melakukan pencanangan persiapan RS Abepura masuk di dalam standar internasional atau Joint Commission International (JCI).
"Terkait dengan hal tersebut di bulan Juni kemarin kami ada 68 orang untuk grup pertama melakukan branchmarking ke rumah sakit Gleneagles Hospital Penang, Malaysia untuk melihat bagaimana konsep JCI yang diterapkan di rumah sakit itu," bebernya.
Saat berada di Penang, pihaknya melihat keunggulan dari pelayanan kesehatan yang mana membuat orang Indonesia lebih banyak memilih berobat ke negeri jiran itu.
"Padahal di Indonesia ada juga rumah sakit yang bagus tapi kenapa orang Indonesia lebih suka berobat ke Penang? Nah, jika ada pelayanan mereka yang lebih unggul, yang lebih bagus, itu mungkin yang akan kita adopsi, ya kalau bisa adopsi ya kita adopsi," ungkap Daisy.
Untuk grup kedua juga melakukan kunjungan ke Gleneagles Hospital Medini Johor Medical Center di Malaka. Bahkan, ada juga tim dari RSUD Abepura yang juga dikirim ke RS Pertamina Jakarta untuk belajar manajemen kaizen atau filosofi strategi bisnis yang diterapkan Jepang dalam menduniakan produk Toyota.
Apa yang dilakukan Daizy semata-mata bertujuan untuk mengajak SDM di RSUD Abepura agar mulai merubah pola pikir kedaerahan untuk lebih maju dan modern.
" Kita tidak boleh berpikir Papua lagi, jadi hari ini harap maklum kita tidak bisa berbicara lokal Papua. Papua itu cerdas, saya selalu katakan kepada mereka bahwa Papua bisa maju dan ini waktunya," tegas Daisy.
Dalam sebulan ini juga, Daisy gencar melakukan road show ke Kementerian. Ia bertemu Direktur Fasyangkes dan Kesehatan Rujukan, mempresentaseka konsep yang diusung RSUD Abepura.
"Puji Tuhan kami dikasih kesempatan untuk presentasi di Direktur Regional III Bappenas, di waktu yang sama juga saya melakukan presentasi di Direktur Kesehatan Bappenas kemudian saya juga presentasi di Set Wapres dengan tim Felix Wanggai sebagai Direktur Eksekutif Percepatan Pembangunan Papua sebanyak dua kali," akunya.
Mimpi Daisy sangat sederhana. Ia hanya ingin ketika orang datang ke Papua, melihat dan merasakan pelayanan rumah sakit tidak terkesan seperti rumah sakit pada umumnya.
"Ketika saya ke Malaysia melihat orang masuk rumah sakit, begitu dia lihat atau menginjak pintu rumah sakit tidak ada kesan rumah sakit, tapi ada kesan seperti kaya di mall," bebernya.
"Jadi, itu yang saya impikan ketika mereka ke Papua dan menginjakkan kaki di rumah sakit di tanah Papua, wow mereka takjub ternyata ini Papua," tukasnya.
Daizy mengaku impiannya ini tentu bisa diwujudkan dengan dukungan semua SDM yang ada di RSUD Abepura. Menurut dia, sebenarnya ia sudah memiliki orang-orang se frekuensi, se visi dan misi untuk merealisasi impian tersebut.
Ia tak menampik sebagai rumah sakit dengan sederet prestasi, namun kurang dalam publikasi. Humas yang ada rumah sakit tersebut tidak efektif, sehingga RSUD Abepura tidak begitu familiar.
" Selain dengan beberapa prestasi, kami juga hari ini dipercayakan untuk menjadi satu-satunya Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Daerah yang diharapkan Pemprov Papua bisa menjadi pusat branchmarking untuk BLUD, untuk akreditasi dan kemudian juga dipersiapkan sebagai rumah sakit pendidikan," ungkapnya.
Di tahun 2014 hingga 2015, RSUD Abepura juga diganjar penghargaan market of the year dan Hospital Excellence untuk Papua. Kemudian, ditambahkan Daisy, tahun 2020 di masa pandemi Covid-19, RSUD Abepura juga mendapat kepercayaan dari Pemprov Papua sebagai rumah sakit yang siap melayani 100 persen pasien covid di tahun 2020-2021.
"Kemudian dilakukan survei independen oleh BPJS, hasil kepuasan pasien terhadap pelayanan RS Abepura itu 97 persen, di mana masyarakat kota Jayapura merasa puas berobat di sini," bebernya.
"Dengan prestasi ini, saya pikir kami sangat optimis untuk rumah sakit ini menjadi rumah sakit modern di Papua," tutupnya.
Editor : Chanry Suripatty
Artikel Terkait