MANOKWARI, iNewsSorong.id - Aksi palang jalan dan bakar ban bekas di Manokwari semalam, dilakukan oleh calon siswa (Casis) tamtama TNI AD yang tidak lulus administrasi.
Penegasan tersebut disampaikan Kepala Penerangan Kodam XVIII/Kasuari Letkol Inf Batara Alex Bulo, saat dikonfirmasi media ini melalui saluran telepon, Selasa (18/10/2022).
Puluhan CASIS mengamuk dan blokade jalan raya di Kota Manokwari karena tak lulus seleksi Catam TNI AD. (Foto : Andrew Chan)
"Yang melakukan pembakaran sebenarnya bukan tentara, tapi masih masyarakat sipil. Mereka yang melakukan aksi pembakaran adalah yang tidak lulus administrasi, yang mana disitu ada macam-macam," tegas Kapendam XVIII/Kasuari.
Dijelaskan Kapendam, administrasi yang dimaksud misalnya banyak dari mereka yang mengikuti tes tamtama domisilinya berasal dari luar Manokwari. Sementara kuota yang diambil, untuk pendidikan tamtama dari Manokwari hanya 20 orang.
Puluhan CASIS mengamuk dan blokade jalan raya di Kota Manokwari karena tak lulus seleksi Catam TNI AD. (Foto : Andrew Chan)
"Dari domisili saja mereka banyak sudah tidak lulus, dimana mereka bukan warga dari Manokwari tapi datang ke Manokwari hanya untuk tes saja. Berdasarkan data, sebanyak 338 orang datang dari luar Manokwari, untuk mendaftarkan diri di Manokwari. Sedangkan yang diambil untuk pendidikan hanya 20 orang, kan kasian sama yang benar-benar dari Manokwari," ungkapnya.
Lanjut Kapendam, persyaratan lainnya yang membuat mereka tidak lulus yakni dari sisi umur, tinggi dan berat badan. Dimana sesuai aturan sudah jelas, umur mulai dari 17 tahun sampai 22 tahun.
"Kitakan ikut aturan yang reguler, dari umur sudah jelas mulai 17 tahun sampai 22 tahun. Ini banyak yang daftar usianya sudah 24 tahun keatas, mungkin karena mereka kurang informasi dan tidak melihat aturan mereka datang ikut tes. Disitu mereka protes kenapa tidak bisa jadi tentara, padahal umur mereka sudah lewat," ujarnya.
Selain umur, sambungnya, tinggi badan mereka yang tidak lulus juga jauh dibawah. Selanjutnya masalah berat badan, banyak yang gemuk sekali ikut tes, jelas tidak bisa.
Casis Catam TNI AD mengamuk dan memblokade jalan setelah tak lolos administrasi. (Foto : Andrew Chan)
"Ya gak bisa dong kalau gemuk mau ikut tes. Kurusin dulu berat badan baru ikut tes, bukan yang penting masuk dulu nanti di pendidikan baru kurus," tandasnya.
Ditambahkan Kapendam Kasuari, untuk kuota memang tidak mencukupi. Oleh sebab itu, dirinya berharap dari MRPPB bisa dirapatkan dan dibahas lagi untuk penambahan kuota.
"Kuota hanya 20 dari domisili ke alokasi, sebenarnya satu berbanding lima informasinya. Kami berharap mungkin dari MRPPB bisa dirapatkan dan dibahas lagi untuk penambahan kuota," pungkasnya.
Editor : Chanry Suripatty
Artikel Terkait