SORONG, iNewssorongraya.id – Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVIII/Kasuari, Kolonel Inf Syawaludin Abuhasan, menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga korban Abner Kareth yang meninggal dunia setelah insiden yang melibatkan anggota TNI di Kota Sorong, Papua Barat Daya. Pernyataan ini disampaikan dalam konferensi pers di Kantor Penerangan Korem 181/PVT pada Selasa (18/02/2025).
Dalam keterangannya, Kapendam menegaskan bahwa pihaknya tidak menutup-nutupi kasus ini dan memastikan bahwa proses hukum akan berjalan sesuai aturan yang berlaku. “Saya, sebagai Kapendam XVIII/Kasuari, memohon maaf kepada keluarga korban (AK). Dalam pelaksanaannya, kami tetap memperhatikan pertimbangan kemanusiaan. Sekali lagi kami mohon maaf, mari kita bersama-sama menjaga kondusifitas Kota Sorong,” ujar Syawaludin.
Kapendam juga menjelaskan bahwa saat ini Polisi Militer Kodam (Pomdam) XVIII/Kasuari masih melakukan pemeriksaan terhadap tujuh anggota TNI yang diduga terlibat dalam insiden tersebut. Dari jumlah tersebut, tiga di antaranya tengah didalami lebih lanjut terkait keterlibatan mereka dalam peristiwa yang menyebabkan meninggalnya Abner Kareth.
Lebih lanjut, Kapendam meluruskan informasi yang beredar di masyarakat, menegaskan bahwa tidak ada penyekapan terhadap korban sebelum kejadian. “Peristiwa ini justru bermula dari pemukulan terhadap salah satu anggota kami beserta pacarnya dan orang tuanya. Itu yang menjadi pemicu awal kejadian,” jelasnya.
Ia juga memastikan bahwa pihak TNI akan bersikap transparan dalam penanganan kasus ini dan tidak akan melakukan pembelaan terhadap anggotanya yang terbukti bersalah. “Tidak ada yang ditutup-tutupi. Jika anggota kami bersalah, maka proses hukum tetap berjalan sesuai ketentuan yang berlaku,” tegas Syawaludin.
Dengan adanya permohonan maaf ini, Kapendam berharap agar situasi di Kota Sorong tetap kondusif dan masyarakat dapat bersama-sama menjaga keamanan serta ketertiban di wilayah tersebut.
Editor : Hanny Wijaya
Artikel Terkait