SORONG, iNewssorongraya.id – Satuan Yonzipur 20/PPA menunjukkan reaksi cepat dan sigap dalam menanggulangi bencana longsor yang menerjang tiga rumah warga di Kompleks Kelapa Dua, Kelurahan Malamso, Distrik Malaisimsa, Kota Sorong, Papua Barat Daya. Tindakan tanggap darurat ini dipimpin langsung oleh Letda Czi Max Raubaba, pada Selasa pagi, 5 Agustus 2025.
Sebagai Batalyon Komposit Pasukan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (PRCPB), Yonzipur 20/PPA bergerak cepat setelah menerima laporan dari Babinsa setempat. Komandan Yonzipur 20/PPA langsung memerintahkan Letda Czi Max Raubaba beserta satuan personel untuk mengevakuasi puing-puing rumah dan pohon tumbang akibat tanah longsor yang terjadi pada malam sebelumnya.
“Kami bergerak segera setelah laporan diterima. Prioritas utama kami adalah memastikan keselamatan warga, mengevakuasi korban, dan membersihkan material longsor demi mencegah bencana lanjutan,” tegas Letda Czi Max Raubaba di lokasi kejadian.
Longsor Sorong: 4 Warga Luka, Rumah Hancur, Warga Mengungsi
Bencana tanah longsor yang terjadi pada Senin malam, 4 Agustus 2025 pukul 23.00 WIT, dipicu oleh hujan deras sejak sore hari. Tanah di sekitar Jalan F. Kalasuat mulai bergerak dan mengakibatkan tiga rumah rusak berat, serta melukai empat orang penghuni rumah, termasuk seorang balita berusia satu tahun.
Adapun korban luka-luka dalam insiden tersebut adalah:
- Enos Wugaje (75), mengalami lecet di kepala.
- Ance Wugaje (39), luka di kepala dan punggung.
- Dean Manutune (1), balita dengan luka lecet di kepala.
- Agustinus Mengge (54), patah tulang tangan kiri.
Salah satu saksi mata menceritakan detik-detik mengerikan saat tanah longsor menerjang kawasan pemukiman tersebut.
“Tiba-tiba terdengar suara gemuruh keras, saya kira gempa bumi. Saat keluar rumah, tanah dan pohon sudah bergeser menghantam rumah-rumah di sekitar,” ujar warga setempat, Selasa (5/8/2025).
Setelah kejadian, pemilik rumah Karel Manutune segera melapor ke PLN untuk memutus aliran listrik, guna mencegah korsleting yang bisa menambah risiko bencana.
TNI-BPBD Kolaborasi Bersihkan Longsor, Warga Minta Penanganan Serius
Selasa siang, tim gabungan TNI dari Kodim 1802 Sorong, Koramil 1802-01/Sorong Kota dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sorong melakukan pembersihan material longsor. Warga mengaku cemas karena masih ada potensi longsor susulan, mengingat tanah di lokasi tersebut masih menggantung dan pohon-pohon besar belum sepenuhnya dievakuasi.
“Kami butuh tindakan cepat dari pemerintah. Jangan tunggu korban jiwa. Kalau hujan turun lagi, bisa terjadi longsor susulan,” ungkap seorang warga yang ikut membantu evakuasi.
Tiga rumah dipastikan rusak berat dan warga terdampak telah mengungsi ke rumah kerabat. Kondisi ini memaksa Pemerintah Kota Sorong untuk segera bertindak, termasuk mitigasi bencana, penanganan korban, serta pemasangan sistem peringatan dini di lokasi rawan longsor.
Sorong Rawan Longsor, Warga Minta Pemerintah Turun Tangan
Bencana ini menjadi pengingat bahwa Kota Sorong termasuk daerah berisiko tinggi terhadap longsor, karena curah hujan yang intens dan kontur tanah yang labil, terutama di kawasan pemukiman di lereng bukit. Warga mendesak Pemerintah Daerah untuk melakukan langkah strategis dalam mengantisipasi bencana serupa.
“Longsor ini bisa dicegah kalau ada mitigasi dan peringatan dini. Pemerintah harus ambil tanggung jawab penuh agar bencana tidak terus berulang,” ujar salah satu relawan BPBD.
Komitmen Yonzipur 20/PPA: Siaga Bencana, Cepat Tanggap
Yonzipur 20/PPA yang ditugaskan sebagai Pasukan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana kembali membuktikan komitmennya dalam menjaga keselamatan masyarakat. Dengan gerak cepat dan koordinasi yang solid bersama BPBD dan aparat terkait, pasukan ini mampu memberi rasa aman di tengah ancaman bencana alam.
“Kami siap 24 jam dalam penanggulangan bencana. Yonzipur 20/PPA akan terus hadir di tengah masyarakat kapan pun dibutuhkan,” pungkas Letda Czi Max Raubaba.
Editor : Chanry Suripatty
Artikel Terkait