Bentrok Dua Kelompok Pelajar SMK di Kota Sorong Guru SD Jadi Korban Penyerangan

ANDREW CHAN
Guru SD Negeri Inpres 22 Nabes, Kabupaten Sorong Selatan, Yakob Rumbewas mengalami sejumlah luka akibat diserang beberapa oknum pelajar yang terlibat pertikaian. (Foto : Andrew Chan)

SORONG, iNewsSorongRaya.id - Bentrokan dua kelompok pelajar dari dua Sekolah Menengah Kejuruan Atas(SMK) pecah di Kota Sorong, Rabu (10/8/2022) siang.

Aksi tak terpuji pelajar SMK ini menyebabkan seorang guru sekolah dasar yang tengah melintas di jalan raya harus jadi korban para pelajar yang bertikai.

Guru SD Negeri Inpres 22 Nabes, Kabupaten Sorong Selatan, Yakob Rumbewas mengalami sejumlah luka akibat diserang beberapa oknum pelajar yang terlibat pertikaian.

Kepada wartawan, Yakob menceritakan aksi brutal para pelajar yang menyerang dirinya dimana awalnya ia sedang melintas di depan Jl. Basuki Rahmat KM.12 Klawuyuk Kota Sorong dan melihat sejumlah pelajar yang membawa kayu kemudian melempar kendaraan-kendaraan yang melintas.

"Mereka lempar kayu ke arah jalan yang kendaraan sementara lewat. Saya pun sedang mengamati-amati tiba-tiba saya di panah dengan katapel akhirnya saya turun dan hampiri siswa tersebut sampai ke dalam halaman sekolah,"ucap Yakob saat ditemui media, Rabu (10/8/22).

Lebih lanjut Yakobus menceritakan, setelah mengikuti sampai masuk dalam halaman sekolah tiba-tiba dirinya di keroyok oleh segerombolan siswa pelajar SMKN 3 Kota Sorong, padahal dirinya ingin keluar akan tetapi security langsung mengunci pintu pagar sehingga membuat Ia tak berdaya.

"Saya di keroyok dari belakang sama mereka bahu saya dipukul dengan kayu sama seperti ada benda keras sehingga membuat dahi saya berdarah dan harus di verban," terangnya.

Yakob menyesalkan fungsi guru pada sekolah tersebut yang sama sekali tidak berjalan baik. Menurutnya fungsi dari guru-guru seharusnya mencegah peristiwa ini sebab seharusnya tugas utama guru ialah mendidik setiap murid agar tidak berjalan dijalan yang salah.

"Intinya security dan guru harus bisa mengatasi hal ini sebab mereka adalah anak didik kalian, Itu sekolah kah apa itu, tidak ada fungsi dari guru-guru untuk mendidik yang baik," tegasnya.

Yakob pun sangat kecewa kepada pihak sekolah yang tidak bisa berbuat apa-apa dan hanya bisa melihat insiden itu terjadi dari dalam halaman sekolah tanpa melakukan tindakan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terjadi seperti yang telah dialami saat ini.

Yakob pun berencana akan memproses hukum kasus ini ke pihak Kepolisian setempat.

Pihak Kepolisian yang saat kejadian tiba di lokasi langsung mengambil tindakan tegas dengan melerai para pelajar yang bertikai.

Kapolsek Sorong Timur, Jandry Sahirlela, ditempat kejadian menuturkan bahwa saat ini pihaknya masih mendalami penyebab utama bentrok yang mengakibatkan brutalnya para oknum pelajar hingga berimbas kepada masyarakat.

"Kami masih belum tahu penyebab pasti terjadinya bentrok antar kedua sekolah ini dan sementara akan melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi seperti security, guru-guru, setelah itu akan kami sampaikan kelanjutan prosesnya setelah mengetahui siapa pelaku pemukulannya berserta barang bukti," ungkap Kompol Jandry.

Sementara itu dari pantauan iNews.id Siswa-siswa diamankan dalam pagar sekolah untuk menghindari amukan masa dari pihak korban yang tak terima dengan pengeroyokan yang dialami oleh korban. Setelah membuat laporan kemudian dilakukannya mediasi maka mereka dijinkan pulang dan dijemput oleh orangtua.

Editor : Chanry Suripatty

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network