Gubernur Elisa Soroti Transparansi dan Efektivitas Otsus pada Peringatan Ke-24 Otonomi Khusus Papua
SORONG KOTA, iNewssorongraya.id - Gubernur Papua Barat Daya, Elisa Kambu, menegaskan bahwa Otonomi Khusus (Otsus) merupakan instrumen strategis untuk mempercepat kesejahteraan Orang Asli Papua (OAP) dan memperkuat pembangunan daerah. Penegasan itu disampaikan saat memimpin upacara peringatan Hari Ulang Tahun [HUT] Otonomi Khusus [OTSUS] Papua ke-24 yang digelar di Halaman Kantor Gubernur Papua Barat Daya, Jumat (21/11/2025).
Upacara tersebut dihadiri Wakil Gubernur Papua Barat Daya Ahmad Nausrau, Wakil Wali Kota Sorong Anshar Karim, Sekda Papua Barat Daya Yakob Kareth, Ketua DPR Kota Sorong John Lewerissa, jajaran TNI–Polri, pimpinan instansi, ASN Pemprov dan Pemkot Sorong, serta mahasiswa.

Dalam sambutannya, Gubernur Elisa Kambu menegaskan bahwa Otsus tetap menjadi tonggak penting bagi percepatan kemajuan Papua. “Otonomi Khusus merupakan instrumen yang mendorong peningkatan kesejahteraan Orang Asli Papua, memperkuat pembangunan, serta menjaga jati diri dan martabat OAP,” kata Kambu.
Mengusung tema “Otonomi Khusus sebagai Pilar Transformasi Daerah Menuju Kemandirian dan Kemajuan”, peringatan tahun ini disebut sebagai momentum evaluasi menyeluruh terhadap efektivitas Otsus dalam meningkatkan pelayanan publik dan pembangunan di Papua Barat Daya.
Rincian Realisasi Dana Otsus Papua Barat Daya 2025

Dalam laporannya, Gubernur Elisa Kambu memaparkan perkembangan realisasi dana Otsus hingga 19 November 2025 di seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Realisasi tersebut meliputi:
Kambu menekankan bahwa pengelolaan dana Otsus harus semakin akuntabel dan menyentuh kebutuhan dasar masyarakat. “Keberhasilan Otsus tidak diukur dari besarnya anggaran, tetapi dari kualitas belanja dan manfaat nyata bagi rakyat,” ujarnya.
Pendidikan, Kesehatan, dan Infrastruktur Jadi Fokus Pembangunan

Gubernur menyampaikan sejumlah capaian yang telah diraih Papua Barat Daya sejak diberi kewenangan khusus melalui Otsus.
Di antaranya:
Namun ia menegaskan bahwa evaluasi tetap menjadi keharusan agar program Otsus memberikan dampak luas. “Transparansi dalam perencanaan, penganggaran, dan pelaksanaan program harus menjadi komitmen bersama,” tegasnya.
Ajak Semua Elemen Mengawal Otsus

Gubernur juga menyoroti tantangan pembangunan yang masih dihadapi Papua Barat Daya, termasuk kemiskinan, pengangguran, disparitas wilayah, hingga kualitas SDM.
“Otsus memberi instrumen dan ruang gerak, tetapi kitalah yang menentukan berhasil atau tidaknya pelaksanaan,” ujarnya.
Ia mengajak seluruh elemen—termasuk DPRP, MRP, lembaga adat, tokoh agama, perempuan, pemuda, dan masyarakat—untuk menjaga harmoni dan mengawal tata kelola Otsus agar tetap tepat sasaran.
“Mari kita wujudkan Papua Barat Daya yang aman, damai, sejahtera, dan bermartabat, di mana Orang Asli Papua menjadi tuan di negeri sendiri,” tutup Kambu.
Editor : Hanny Wijaya