get app
inews
Aa Text
Read Next : 10 Ribu Pengunjung Dipastikan Hadir di Festival Bahari & Gemarikan 2025 di Pantai WTC Raja Ampat

Raja Ampat Menatap Dunia: Robert Joppy Kardinal Dukung Lahirnya Kampung Wisata Modern di Teluk Kabuy

Selasa, 21 Oktober 2025 | 09:33 WIB
header img
Anggota DPR RI Dapil Papua Barat Daya, Robert Joppy Kardinal. [FOTO : iNewssorongraya.id/CHAN]

WAISAI, iNewssorongraya.id – Pemerintah Kabupaten Raja Ampat menyiapkan langkah strategis dalam memperkuat posisi daerahnya sebagai pusat wisata bahari kelas dunia melalui pembangunan Kampung Wisata Modern di Teluk Kabuy. Proyek tersebut menjadi simbol komitmen pemerintah daerah dalam mengembangkan pariwisata yang berkelanjutan, inklusif, dan berbasis kearifan lokal. Rencana besar itu mendapat dukungan penuh dari Anggota DPR RI Dapil Papua Barat Daya, Robert Joppy Kardinal, yang menilai pembangunan kawasan wisata modern akan menjadi tonggak penting kebangkitan ekonomi dan pariwisata Raja Ampat.

“Saya sangat mendukung, karena Bupati Raja Ampat Orideko Burdam juga sudah komunikasi sama saya. Kita harus dukung kampung wisata yang modern. Sekarang akses pariwisata sudah mulai ramai lagi, sudah ada rencana investasi dari Saudi dan Qatar untuk hotel-hotel bintang lima,” kata Robert saat menghadiri Festival Pesona Raja Ampat dan GemarIkan 2025 di Pantai Waisai Torang Cinta, Sabtu (18/10/2025).

Pemerintah Kabupaten Raja Ampat menempatkan Teluk Kabuy sebagai kawasan strategis baru untuk memperluas pengembangan destinasi wisata bahari di wilayah kepulauan tersebut. Kawasan ini akan mengintegrasikan konsep pariwisata modern dengan pemberdayaan masyarakat lokal, di mana penduduk setempat tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga pelaku utama ekonomi wisata.

Robert Joppy Kardinal menilai langkah tersebut sejalan dengan arah kebijakan nasional dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan dan ekonomi hijau, sekaligus memperkuat posisi Papua Barat Daya sebagai provinsi baru yang berorientasi pada transformasi pembangunan berbasis sumber daya alam dan budaya.

“Kita harus bersama-sama berjuang supaya masyarakat juga mendapat peluang dari pengembangan Kampung Wisata Modern ini. Saya minta supaya kalau ada turis datang, diterima dengan baik. Kita tingkatkan keamanan dan ketertiban. Raja Ampat ini sepuluh kali lebih indah dari Labuan Bajo,” ujarnya.

Meski dikenal dengan keindahan bawah laut dan lanskap karst yang mendunia, Robert menyoroti masih minimnya infrastruktur penunjang dan fasilitas akomodasi premium di Raja Ampat.

“Labuan Bajo hotel bintang lima lebih banyak dari kita. Ini penting karena turis kelas atas butuh fasilitas memadai. Kalau tidak ada, mereka hanya berlayar dan tidak memberi dampak ekonomi langsung bagi masyarakat,” tegasnya.

Selain sektor pariwisata, Robert juga menggarisbawahi pentingnya peningkatan layanan kesehatan berstandar internasional. Ia menilai, keberadaan rumah sakit dengan fasilitas modern menjadi faktor penentu kepercayaan wisatawan asing.

“Saya bersyukur di Raja Ampat sedang dibangun rumah sakit. Standarnya ditingkatkan, karena turis asing punya asuransi dan butuh jaminan fasilitas medis di destinasi yang mereka kunjungi. Ini penting sekali,” tambahnya.

Sebagai tokoh yang dikenal peduli terhadap pemberdayaan ekonomi lokal, Robert mendorong agar pengembangan pariwisata juga diikuti dengan penguatan sektor UMKM dan konektivitas antarwilayah di Papua Barat Daya.

“Kita berkoordinasi dengan Kota Sorong supaya hasil UMKM Raja Ampat bisa dijual di sana. Bandara dan pelabuhan bisa menjadi etalase produk lokal, bukan hanya dari Raja Ampat tapi dari semua kabupaten dan kota di Papua Barat Daya,” ucapnya.

Robert juga mengusulkan pembangunan pasar terpadu di sekitar Bandara DEO Sorong sebagai wadah pemasaran bersama antar daerah. Menurutnya, gagasan tersebut akan memperluas rantai pasok produk wisata dan memperkuat ekosistem ekonomi kreatif Papua Barat Daya.

Dukungan terhadap pembangunan pariwisata modern juga tercermin dalam penyelenggaraan Festival Pesona Raja Ampat dan Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (GemarIkan) 2025 yang digelar di Pantai Waisai Torang Cinta (WTC).

Acara ini dibuka oleh Wakil Gubernur Papua Barat Daya Ahmad Nausrauw, disaksikan oleh Bupati Raja Ampat Orideko Burdam dan berbagai pejabat daerah serta mitra pembangunan. Festival tersebut menampilkan lomba perahu hias, tarian tradisional, dan fashion show berbahan daur ulang, mencerminkan harmoni antara budaya, kreativitas, dan kesadaran lingkungan.
Sementara dalam program GemarIkan 2025, Dinas Perikanan Raja Ampat membagikan lebih dari lima ton ikan segar hasil tangkapan nelayan lokal, sebagai bentuk dukungan terhadap ekonomi biru dan ketahanan pangan masyarakat pesisir.

Melalui sinergi antara pemerintah, DPR, pelaku usaha, dan masyarakat, pembangunan Kampung Wisata Modern di Teluk Kabuy diharapkan menjadi model percontohan pariwisata terpadu berbasis komunitas di Indonesia Timur.

Langkah ini sekaligus mempertegas posisi Raja Ampat bukan hanya sebagai destinasi wisata dunia, tetapi juga sebagai laboratorium hidup untuk pariwisata berkelanjutan dan inklusif.

“Transformasi ini harus memberi manfaat langsung bagi masyarakat. Kalau semua bersinergi, saya yakin Raja Ampat bisa jadi pusat pariwisata paling maju di Indonesia,” tutup Robert Joppy Kardinal.

 

Editor : Hanny Wijaya

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut