Gubernur Elisa Kambu Canangkan Program 1.000 HPK di Raja Ampat: Wujudkan Generasi Emas Papua 2045

WAISAI, iNewssorongraya.id – Dengan semangat menghadirkan generasi emas Papua, Gubernur Papua Barat Daya Elisa Kambu mencanangkan Program 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) di Kabupaten Raja Ampat, Rabu (10/9/2025). Program ini menjadi langkah strategis pemerintah daerah untuk memastikan tumbuh kembang anak sejak dalam kandungan hingga usia dua tahun berjalan optimal.
Dalam sambutannya, Elisa Kambu menegaskan pentingnya perhatian pada gizi dan kesehatan anak sejak dini sebagai pondasi lahirnya generasi sehat, cerdas, dan produktif.
“Itu hanya bisa terwujud jika sejak masa kandungan hingga dua tahun pertama kehidupannya, anak-anak kita diberi gizi dan perhatian yang cukup,” tegasnya.
Gubernur meminta agar seluruh posyandu di kampung-kampung kembali dihidupkan. Menurutnya, posyandu memiliki peran vital dalam mengukur tumbuh kembang anak, memantau kesehatan ibu hamil, serta memberi edukasi kesehatan kepada masyarakat.
“Kegiatan posyandu di setiap kampung harus tetap diaktifkan untuk mengoptimalkan layanan kesehatan bagi ibu hamil, bayi, dan balita,” ujar Elisa.
Pencanangan program yang dipusatkan di Puskesmas Waisai, Raja Ampat itu dibarengi dengan pembagian paket makanan bergizi, vitamin, serta pemeriksaan kesehatan gratis bagi ibu hamil dan balita. Program ini diharapkan menjadi langkah nyata dalam menekan angka stunting yang masih menjadi tantangan di wilayah Papua Barat Daya.
Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan KB Papua Barat Daya, Naomi Netty Howay, menjelaskan bahwa pihaknya menargetkan 1.499 bayi, balita, dan ibu hamil sebagai penerima manfaat di enam kabupaten/kota.
“Program ini dilaksanakan bertahap di Kota Sorong, Kabupaten Sorong, Sorong Selatan, Maybrat, Tambrauw, dan Raja Ampat. Semua bantuan disalurkan melalui puskesmas dengan pemantauan rutin,” jelasnya.
Untuk mendukung program 1.000 HPK, Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya telah menyiapkan anggaran Rp3,303 miliar. Dana tersebut langsung disalurkan ke Dinas Kesehatan enam kabupaten/kota untuk diteruskan ke puskesmas pelaksana.
Sebelum bantuan gizi diberikan, setiap penerima manfaat wajib menjalani pengukuran berat badan. Setelah tiga bulan, akan dilakukan pengukuran ulang untuk memastikan efektivitas program.
“Tujuan utama program ini adalah mendukung target nasional Generasi Emas 2045 serta visi-misi Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Barat Daya, yaitu Papua Sehat,” tambah Naomi.
Pencanangan program ini disambut antusias masyarakat Raja Ampat. Para ibu hamil dan orang tua balita merasa diperhatikan dan optimistis anak-anak mereka bisa tumbuh lebih sehat.
Langkah ini menjadi bukti keseriusan pemerintah dalam membangun sumber daya manusia sejak dini, sehingga Papua Barat Daya tidak hanya dikenal karena keindahan alamnya, tetapi juga melahirkan generasi penerus bangsa yang tangguh.
Editor : Hanny Wijaya