Bakti Sosial Kesehatan Papua Barat Daya: Sentuhan Kemanusiaan Menyongsong Indonesia Emas 2045

TAMBRAUW, iNewssorongraya.id – Menyongsong peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya melalui Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana menggelar Bakti Sosial Kesehatan di Kampung Wefiani, Distrik Amberbaken, Kabupaten Tambrauw, Minggu (10/8/2025).
Kegiatan ini menjadi wujud nyata komitmen pemerintah dalam memastikan hak dasar masyarakat, khususnya pelayanan kesehatan, dapat dirasakan hingga ke pelosok.
Acara dihadiri langsung oleh Gubernur Papua Barat Daya, Elisa Kambu, didampingi Bupati Tambrauw, jajaran pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), tokoh adat, serta tokoh masyarakat. Program yang digelar meliputi pemeriksaan kesehatan gratis, pemberian makanan tambahan untuk anak dan balita, serta pengecekan status gizi untuk mencegah stunting.
“Kesehatan adalah hak dasar masyarakat yang perlu diperhatikan secara serius. Yang utama kita dorong dalam bakti sosial kesehatan ini adalah peran puskesmas di setiap kecamatan untuk menjemput bola demi menyongsong Indonesia Emas 2045,” ujar Gubernur Elisa Kambu.
Antusiasme Warga dan Layanan Kesehatan Lengkap
Dalam kunjungan ini, tim medis yang diboyong pemerintah provinsi terdiri dari dokter spesialis penyakit dalam, dokter spesialis anak, dan sejumlah dokter umum. Masyarakat tampak antusias memanfaatkan kesempatan ini untuk memeriksakan kesehatan.
Gubernur Elisa Kambu menyampaikan bahwa pola pelayanan seperti ini akan terus dilanjutkan di distrik dan kabupaten lain di Papua Barat Daya. Ia menegaskan bahwa masyarakat dapat memeriksakan kesehatan secara gratis di puskesmas setiap saat, bahkan di hari ulang tahun sebagai bagian dari program layanan kesehatan tanpa biaya.
Temuan Medis: Dari ISPA hingga Stunting
Dalam pemeriksaan, tim medis menemukan berbagai penyakit yang kerap menyerang warga, mulai dari penyakit kulit, infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), hingga stunting pada anak.
Dokter Spesialis Anak, Riyanti Windesi, mengungkapkan,
“Selain penyakit umum, kami menemukan beberapa anak mengalami stunting. Ini membutuhkan penanganan cepat agar tidak berdampak pada masa depan mereka.”
Sementara itu, Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Felix Duwit, menekankan pentingnya edukasi langsung kepada warga terkait pola hidup sehat.
“Kita harus melakukan penemuan dan pengobatan dini untuk mencegah komplikasi. Edukasi soal pola makan, istirahat, dan kebiasaan kerja warga sangat penting, agar mereka tidak terjebak dalam pola hidup yang memicu penyakit,” jelasnya.
Tantangan di Lapangan
Bakti sosial ini juga mengungkap kondisi Puskesmas Amberbaken yang masih kekurangan pasokan obat-obatan, menjadi tantangan tersendiri bagi optimalisasi layanan kesehatan di wilayah pedalaman.
Meski begitu, warga Kampung Wefiani menyambut kehadiran tim medis dengan penuh sukacita. Kehadiran layanan kesehatan gratis dan bantuan gizi menjadi angin segar di tengah keterbatasan fasilitas.
Membangun Kesadaran dan Kesehatan Berkelanjutan
Gubernur Elisa Kambu menegaskan, kegiatan ini bukan sekadar pengobatan, tetapi juga membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan.
“Dengan pelayanan medis, penyuluhan, dan pendampingan puskesmas, kita berharap masyarakat bisa meningkatkan pola hidup sehat,” tegasnya.
Bakti Sosial Kesehatan Papua Barat Daya ini menjadi bukti nyata bahwa pembangunan manusia sehat dan cerdas adalah kunci menuju Indonesia Emas 2045. Pemerintah berkomitmen menjadikan kegiatan serupa sebagai program berkelanjutan, agar setiap warga — dari pesisir hingga pegunungan — merasakan manfaat nyata dari pembangunan kesehatan.
Editor : Hanny Wijaya