6 Korban Banjir Pegaf Kembali ke Pelukan Keluarga, 7 Masih Diidentifikasi

MANOKWARI, iNewssorongraya.id – Proses evakuasi dan identifikasi korban banjir bandang dan longsor di Distrik Catubouw, Pegunungan Arfak (Pegaf), Papua Barat, terus berlanjut. Hingga Kamis (22/5/2025), sebanyak 15 jenazah korban telah ditemukan, enam di antaranya sudah dikembalikan ke pihak keluarga, sementara tujuh korban lainnya masih menunggu hasil identifikasi forensik di RS Bhayangkara Lodewijk Mandacan. Empat korban masih dalam pencarian.
Kepala Basarnas Manokwari, Yefri Sabaruddin, mengungkapkan bahwa pencarian dilakukan sejak pagi oleh 96 personel tim gabungan. “Tim berhasil menemukan lima jenazah korban yang tertimbun material longsor. Seluruh korban dievakuasi menggunakan ekskavator dan langsung dibawa ke RS Bhayangkara untuk proses identifikasi lebih lanjut,” ujarnya kepada wartawan.
Kelima korban ditemukan pukul 11.30 WIT dan menambah total jenazah yang berhasil dievakuasi menjadi 15 orang dari total 19 korban yang sebelumnya dilaporkan hilang. Pencarian terhadap empat korban yang tersisa akan dilanjutkan pada Jumat (23/5/2025).
Menurut Yefri, operasi pencarian dibagi dalam empat tim: dua tim pencari, satu tim evakuasi, dan satu tim pemantau cuaca. Proses tersebut dipimpin langsung oleh Kapolres Pegaf, Kompol Bernadus Okoka, dengan dukungan satu unit alat berat.
Sementara itu, Kabid Dokes Polda Papua Barat, Kombes Pol Iskandar, menjelaskan bahwa proses identifikasi jenazah cukup kompleks karena banyak korban tanpa identitas jelas. “Kami mengambil sampel DNA dari jaringan tubuh, otot, hingga darah korban, lalu mencocokkannya dengan DNA keluarga menggunakan local swab,” jelasnya. Seluruh sampel akan dikirim ke Pusdokes Polri di Jakarta, dan hasilnya diperkirakan keluar dalam satu minggu.
Iskandar menyebutkan bahwa total jenazah yang saat ini masih diidentifikasi berjumlah tujuh orang, sementara enam jenazah sudah dikembalikan ke pihak keluarga, termasuk korban pertama yang ditemukan, Harun Meidodga (22 tahun).
Ketua Forum Komunikasi Keluarga Masyarakat Talaud Papua Barat, Pdt. Abner Yurah, menyampaikan duka mendalam. “Kami sebagai masyarakat Talaud di Manokwari sangat terpukul. Peristiwa ini menjadi pelajaran penting bagi kami untuk lebih mengawasi keberadaan keluarga yang datang merantau ke sini untuk bekerja,” ungkapnya dalam konferensi pers.
Kabid Humas Polda Papua Barat, Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo, turut mengapresiasi kerja keras tim di lapangan. “Kami menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh tim gabungan yang bekerja tanpa lelah. Kami juga memohon doa agar pencarian empat korban yang tersisa berjalan lancar,” ucapnya.
Pencarian sempat dihentikan sementara akibat hujan deras yang mengguyur lokasi longsor dan akan dilanjutkan keesokan harinya.
Kronologi dan Data Korban
Banjir bandang dan longsor melanda Distrik Catubouw, Pegunungan Arfak, pada Jumat (16/5/2025), menewaskan satu orang dan menyebabkan 19 warga hilang.
Berikut rincian korban meninggal yang telah ditemukan:
Total korban meninggal: 15 orang
Korban dikembalikan ke keluarga: 6 orang
Korban dalam identifikasi di RS Bhayangkara: 7 orang
Korban masih hilang: 4 orang
Selain itu, empat warga dilaporkan mengalami luka-luka, yakni Fretswan Unas, Juandi Takaliumang, Yeskiel Takaliumang, dan Karunyak Takaliumang.
Editor : Hanny Wijaya