get app
inews
Aa Text
Read Next : Gubernur Elisa Kambu Tegaskan Pentingnya Sinergi Eksekutif-Legislatif Demi Pembangunan Provinsi PBD

Pasar Khusus untuk Mama-Mama Papua, Gubernur Elisa Kambu Siap Tindaklanjuti

Jum'at, 25 April 2025 | 19:23 WIB
header img
Gubernur PBD, Elisa Kambu temui pedagang mama-mama Papua. [FOTO : iNewssorongraya.id-GAMAL]

 

SORONG, iNewssorongraya.id – Suara lantang para pedagang Mama-Mama Papua akhirnya menggema di halaman Kantor Gubernur Papua Barat Daya, Jumat (25/4/2025). Mereka membawa satu pesan tegas: “Kami butuh pasar khusus, bukan janji kosong.” Dalam aksi damai yang digelar sejak pagi hingga siang hari itu, kelompok pedagang yang tergabung dalam Pasar Pedagang Mama-Mama Papua Kota Sorong (P2MP.KS) menyuarakan kekecewaan mereka terhadap pelaksanaan Otonomi Khusus (Otsus) dan pemekaran wilayah yang dinilai belum memberi manfaat nyata bagi mereka.

Aspirasi Pedagang Disambut Langsung oleh Gubernur

Aksi tersebut membuahkan respons cepat. Gubernur Papua Barat Daya, Elisa Kambu, turun langsung menemui massa dan memberikan tanggapan terbuka atas aspirasi mereka.

“Kalau soal menghadirkan pasar itu, oke. Kita akan lakukan pemetaan secara menyeluruh. Kita lihat konsentrasinya di mana, berapa banyak pedagang yang terlibat,” ujar Gubernur Kambu di hadapan para pedagang.

Ia juga menekankan perlunya keseriusan dari para pedagang untuk benar-benar memanfaatkan fasilitas yang nantinya dibangun pemerintah. “Kalau kita bangun pasar, tapi kalian tidak mau jualan di situ, itu juga jadi masalah. Kita harus jujur pada diri sendiri, supaya Tuhan berkati kita,” tambahnya.

Tiga Tuntutan Pokok: Dari Pasar hingga Pembinaan

Dalam forum terbuka tersebut, P2MP.KS menyampaikan tiga tuntutan utama kepada pemerintah:

  1. Pembangunan Pasar Khusus bagi pedagang asli Papua di lokasi bekas Pasar Boswesen;
  2. Program Pembinaan dan Modal Usaha, melalui koperasi bersama yang dikelola pedagang dan pemerintah secara transparan dan berkelanjutan;
  3. Penyediaan Fasilitas Penunjang, seperti kendaraan operasional, meja, kursi, lemari, dan tenda jualan.

“Kami bukan sekadar penonton pembangunan, kami adalah subjek utama. Dana Otsus triliunan rupiah itu cukup untuk membiayai kebutuhan kami. Sekarang kami menuntut realisasi,” ujar Ketua P2MP.KS, Levina Duwit.

Kritik dan Harapan Konkret

Levina menilai pemerintah pusat dan daerah belum memenuhi mandat Otsus yang seharusnya menjamin kekhususan bagi warga asli Papua. “Pasar-pasar yang ada hari ini adalah pasar umum. Kami dipaksakan bersaing dengan pedagang migran yang punya modal besar. Kami terpinggirkan,” katanya tegas.

Kritik keras juga dialamatkan langsung kepada Gubernur. “Bapak Gubernur, Anda telah ditugaskan oleh negara untuk membangun kami, orang asli Papua. Janji itu belum Anda tepati,” seru Levina, disambut dukungan massa.

Komitmen Pemerintah dan Tenggat Waktu

Menjawab desakan itu, Gubernur Kambu menugaskan pihak pedagang untuk segera mendata seluruh anggotanya, termasuk yang berdagang di kawasan Remu, Jembatan Puri, hingga mahasiswa yang terlibat dalam aktivitas niaga.

“Susun datanya. Dalam dua minggu ke depan, kita bertemu kembali dengan rencana kerja awal. Setelah itu, kita bahas solusi jangka pendek dan jangka panjang bersama,” jelasnya.

Pendamping hukum aksi, Advokat Yohanis Mambrasar, SH., turut membacakan dokumen resmi yang memuat pernyataan sikap serta tuntutan P2MP.KS. Pernyataan itu ditandatangani oleh Ketua P2MP.KS Levina Duwit, Sekretaris Yeremias Imbir, dan didampingi secara hukum oleh Mambrasar.

Jalan Panjang Perjuangan Mama-Mama Papua

Aksi damai ini bukan yang pertama, dan kemungkinan besar bukan yang terakhir. “Kami akan terus datang menagih janji. Kami tidak akan berhenti sampai keadilan dan perhatian benar-benar hadir untuk kami, para pedagang asli Papua,” pungkas Levina.

Di tengah derasnya arus pembangunan, jeritan Mama-Mama Papua kembali menjadi pengingat: pembangunan sejati dimulai dari mendengarkan suara yang selama ini terabaikan.

 

Editor : Hanny Wijaya

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut