Indahnya Toleransi: Ibu-Ibu Nasrani di Sorong Berbagi Takjil untuk Umat Muslim yang Berpuasa

SORONG, iNewssorongraya.id – Suasana sore di Kota Sorong terasa hangat, bukan hanya karena matahari yang perlahan tenggelam di ufuk barat, tetapi juga oleh aksi penuh kasih yang dilakukan sekelompok ibu-ibu Nasrani. Dengan penuh senyum, mereka membagikan ratusan paket takjil kepada umat Muslim yang bersiap berbuka puasa.

Kelompok wanita Nasrani saat berbagi Takjil untuk warga Muslim di Kota sorong, wujudkan indahnya Toleransi umat beragama.

Baca Juga

Indahnya Harmoni, Toleransi, dan Cinta Kasih di Distrik Moraid, Kabupaten Tambrauw

Aksi ini berlangsung di depan Polsek Sorong Barat, sebuah titik strategis yang kerap dilalui banyak warga menjelang waktu berbuka. Satu per satu, pengendara dan pejalan kaki yang melintas disambut dengan sapaan ramah serta bingkisan takjil yang diberikan dengan tulus.

Kelompok wanita Nasrani saat berbagi Takjil untuk warga Muslim di Kota sorong, wujudkan indahnya Toleransi umat beragama.

Menurut Santi, salah satu warga yang turut serta dalam aksi ini, kegiatan ini merupakan bentuk nyata dari toleransi beragama yang telah lama hidup di Kota Sorong, kota majemuk terbesar di Tanah Papua. "Kami ingin berbagi kasih dan berkat kepada saudara-saudara Muslim yang sedang menjalankan ibadah puasa. Ini adalah wujud kebersamaan dan harmoni di tengah keberagaman yang ada," ungkapnya, Sabtu (15/3/2025). 

Perwakilan wanita Nasrani di Kota Sorong, Santi saat diwawancarai wartawan.

Kegiatan ini pun mendapat sambutan positif dari masyarakat. Banyak warga Muslim yang melintas mengapresiasi aksi berbagi ini sebagai simbol keindahan hidup berdampingan dalam perbedaan. 

" Di tengah keberagaman yang ada di Sorong, momen ini menjadi bukti bahwa toleransi bukan sekadar kata-kata, melainkan tindakan nyata yang mempererat persaudaraan,"ungkap Ahmad salah satu warga Kota Sorong

Kelompok wanita Nasrani saat berbagi Takjil untuk warga Muslim di Kota sorong, wujudkan indahnya Toleransi umat beragama.

Di tengah senja yang mulai menyelimuti kota, takjil yang dibagikan bukan sekadar pelepas dahaga dan lapar, tetapi juga membawa pesan cinta dan kebersamaan. Aksi sederhana ini membuktikan bahwa perbedaan keyakinan bukanlah penghalang untuk saling berbagi dan mengasihi, melainkan kekuatan yang menyatukan masyarakat dalam keberagaman yang harmonis. 

Editor : Hanny Wijaya