Penyelidikan Dugaan Rudapaksa oleh Oknum Polisi di Kaimana Masih Berlangsung

SORONG, iNewssorongraya.id – Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Kaimana masih terus melakukan penyelidikan terkait kasus dugaan rudapaksa terhadap dua anak di bawah umur yang diduga melibatkan seorang oknum anggota kepolisian berinisial MEP.
Kasat Reskrim Polres Kaimana, AKP Boby Rahman, saat dikonfirmasi menyatakan bahwa hingga saat ini pihaknya masih mendalami keterangan dari para saksi.
“Saat ini masih dalam tahap penyelidikan berdasarkan keterangan para saksi. Untuk oknum yang diduga terlibat, kami belum bisa melakukan pemeriksaan secara langsung karena yang bersangkutan sedang berada di luar daerah,” ungkap AKP Boby Rahman.
Lebih lanjut, AKP Boby juga menjelaskan bahwa laporan terkait kasus ini baru diterima oleh pihak kepolisian.
“Laporan baru masuk kemarin, dan hingga saat ini kami telah memeriksa dua orang saksi. Untuk perkembangan lebih lanjut, kami akan menyampaikannya kepada rekan-rekan media,” ujar AKP Boby.
Kasus dugaan rudapaksa ini melibatkan dua korban, beinisial M.B. (12) dan C.V.V.K. (14), yang diduga mengalami tindakan tidak senonoh oleh oknum polisi berinisial MEP pada 16 Februari 2025 di Pos Pasar Baru, Kabupaten Kaimana.
AKP Boby mengungkapkan bahwa, berdasarkan keterangan yang diperoleh dari korban, peristiwa tersebut bermula ketika keduanya sedang berada di lorong Masjid Pasar Baru bersama beberapa teman mereka. Terduga pelaku, MEP, menghampiri korban dan membawa mereka ke Pos Pasar Baru dengan alasan sebelumnya telah memergoki keduanya melakukan pencurian.
Setelah berada di Pos Pasar Baru, korban mengaku sempat mengalami kekerasan fisik. Pada dini hari tanggal 17 Februari 2025, MEP membawa salah satu korban ke lokasi lain dengan alasan memeriksa tempat kejadian sebelumnya. Di tempat tersebut, korban mengaku telah mengalami tindakan rudapaksa. Selanjutnya, korban kembali dibawa ke pos, dan menurut keterangan korban lainnya, ia juga mengalami perlakuan serupa di lokasi tersebut.
Tindakan Kepolisian
Pihak kepolisian telah mengambil sejumlah langkah dalam menangani kasus ini, di antaranya, Menerima laporan resmi dari keluarga korban. Membuat laporan polisi. Melakukan visum et repertum terhadap korban. Melakukan pemeriksaan terhadap para saksi.
Lebih lanjut AKP Boby mengatakan, langkah selanjutnya untuk mengusut tuntas kasus ini, kepolisian berencana, melakukan pemeriksaan terhadap terduga pelaku. Melakukan pemeriksaan tambahan terhadap saksi-saksi lain. Melaksanakan gelar perkara untuk menentukan langkah hukum selanjutnya. Menyusun Laporan Hasil Penyelidikan (LHP).
AKP Boby menegaskan bahwa penyelidikan kasus ini akan dilakukan secara transparan dan profesional.
“Intinya, proses hukum masih terus berjalan, dan kami tetap berkomitmen untuk menangani kasus ini dengan profesionalisme,” tegasnya.
Kasus ini mendapat perhatian luas dari masyarakat setempat yang berharap agar aparat penegak hukum dapat menangani perkara ini secara adil dan tuntas sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
Editor : Hanny Wijaya