Musyawarah KKSM 2025 Dorong Peran Strategis dalam Pembangunan Papua Barat Daya

SORONG, iNewsSorong.id – Perempuan Moi didorong untuk mengambil peran lebih besar dalam pembangunan Papua Barat Daya melalui Musyawarah Umum III Kwongke Kaban Salukh Moi (KKSM) 2025. Acara yang berlangsung di Sorong ini mengangkat tema “Mari Komitmen Meningkatkan Peran Nelagi Moi di Papua Barat Daya dengan Meningkatkan Ide dan Saran yang Cemerlang, Tepat, dan Efektif”.
Gubernur terpilih Papua Barat Daya, Elisa Kambu, dalam sambutannya menegaskan bahwa perempuan Moi memiliki potensi besar untuk menghadapi tantangan masa depan. Menurutnya, keberadaan wilayah Moi sebagai pusat pemerintahan—baik di tingkat provinsi, Kabupaten Sorong, maupun Kota Sorong—menuntut kesiapan lebih dalam menyikapi peluang dan persaingan yang semakin ketat.
"Bila di mana ada gula, di situ pasti banyak semut," ujar Elisa Kambu, menggambarkan realitas persaingan yang harus dihadapi dengan kesiapan dan kerja keras.
Lebih lanjut, ia mengingatkan bahwa perjalanan perempuan Moi tidak boleh terjebak dalam kesedihan masa lalu, tetapi harus melihat ke depan dengan optimisme. "Tidak boleh tangis di masa lalu. Harus bangkit untuk melangkah, lihat ke depan. Saya percaya mereka bisa, sangat bisa," tegasnya.
Ia juga menekankan pentingnya keyakinan terhadap rencana Tuhan dalam setiap perjuangan. "Tuhan tidak pernah terlambat, Tuhan juga tidak pernah keliru. Dia menyediakan waktu yang tepat, indah pada waktunya," ungkapnya.
Musyawarah ini menjadi momentum penting untuk merumuskan strategi konkret dalam meningkatkan peran perempuan Moi, memastikan mereka lebih berdaya, serta siap berkontribusi dalam pembangunan Papua Barat Daya. Keputusan dan gagasan yang lahir dari pertemuan ini diharapkan mampu menciptakan langkah nyata bagi kemajuan perempuan Moi di berbagai sektor.
Editor : Hanny Wijaya