get app
inews
Aa Read Next : Smelter Nikel segera Dibangun di KEK Sorong, China Investasi Rp75 Triliun

Jelang Ground Breaking Pabrik Smelter dan Baja di KEK Sorong, Presiden Direncanakan Hadir

Rabu, 24 April 2024 | 14:17 WIB
header img
Administrator KEK Sorong, DR Salmon Samori (Kanan) saat berbincang-bincang dengan pihak Invenstor diwakili, Dirut PT Sino Consultant Invensment Indonesia, Adriana Imelda Daat (tengah) dan Mr Dany (Kiri) di Jakarta. (Foto : iNewsSorong)


 

JAKARTA, iNewsSorong.id - Rencana investasi perusahaan asal Cina di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sorong dengan membangun pabrik smelter dan baja sejumlah persiapan telah dilakukan. 

Perusahaan asal Cina tersebut akan melakukan investasi besar-besaran di Kawasan Ekonomi Khusus satu-satunya di tanah Papua tersebut. 

Administrator Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sorong DR Salmon Samori mengatakan hingga saat ini pemerintah bersama pihak investor terus melakukan persiapan-persiapan terkait suksesnya investasi besar di Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat Daya tersebut. 

“ Jadi kalau terkait dengan persiapan investasi di kawasan ekonomi khusus ini. Saya selaku administrator kawasan ekonomi khusus ada beberapa hal yang sudah kita persiapkan, salah satunya rapat bersama Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya pada tanggal 16 Maret 2024 yang lalu dan bersama pihak investor”ungkap Salmon Samori, saat ditemui iNews di Jakarta, Rabu (24/4/2024) 

Lanjut Salmon yang juga Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Sorong, menjelaskan persiapan lainnya yang telah dilakukan yakni dengan mengambil sejumlah langkah-langkah dengan membentuk Pokja pada tingkat Provinsi dan Kabupaten guna menyelesaikan beberapa hal yang merupakan kewajiban pemerintah khususnya pengelola KEK Sorong

“ Tetapi sebelumnya juga sudah ada langkah-langkah yang diambil baik oleh pemerintah kabupaten Sorong, maupun Provinsi. Ada juga pembentukan Pokja ditingkat Provinsi tetapi juga kita di tingkat kabupaten dalam mempersiapkan segala hal termasuk juga lahan dan lain sebagainya,”ujar Salmon. 

Salmon mengemukakan terkait kesiapan perusahaan sendiri, menurutnya saat ini tengah dilakukan persiapan konsorsium perusahaan yang mana rencana konsorsium tersebut telah dilakukan koordinasi bersama pihak BPKP Papua Barat terkait dokumen dan persyaratan lainnya. 

“ Nah terkait dengan rencana konsorsium nanti, itu konsepnya ini yang sudah dibahas bersama antara  pihak Sino Consultant, Wahe dan juga (PT) MOW (BUMD) setelah itu konsep ini dibahas dengan BPKP, BPKP juga menyampaikan konsep yang nanti disandingkan antara konsep yang rencana bisnis dengan beberapa ketentuan yang sudah menjadi dasar yang dikeluarkan oleh BPKP sehingga kami tinggal menunggu itu,”ungkapnya. 

Menurutnya setelah proses persiapan konsorsium dilakukan maka selanjutnya akan dilakukan penandatangan konsorsium yang akan disaksikan oleh pihak Pemerintah dan selanjutnya dilakukan Ground Breaking. 

“ mungkin dalam waktu dekat, atau dalam minggu ini kalau sudah selesai, maka akan ada  penandatanganan konsorsium tersebut yang disaksikan Pemerintah Kabupaten Sorong dan Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya dan setelah itu baru kita akan  rencana untuk dilakukan ground breaking,”bebernya. 

Saat ditanya tentang kepastian Ground Breaking pabrik smelter nikel dan pabrik baja di KEK Sorong, Salmon mengatakan sesuai jadwal yang telah disepakati proses Ground Breaking akan dilakukan antara akhir bulan Mei atau awal Juni 2024 mendatang. 

“ di dalam penjadwalan yang sudah disampaikan dalam kesepakatan sesuai berita acara itu sesegera mungkin, tapi kemungkinan di bulan Mei sampai Juni ini rencana ground breaking akan dilaksanakan di kabupaten Sorong,”ujarnya. 

 

Presiden Diharapkan Hadiri Ground Breaking Pabrik Smelter dan Baja

Administrator KEK Sorong DR Salmon Samori mengatakan pihaknya berharap rencana Ground Breaking pabrik Smelter dan pabrik Baja di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sorong oleh perusahaan asal Cina dengan nilai investasi sebesar Rp 75 triliun diharapkan dapat dihadiri Presiden RI Joko Widodo untuk melakukan peletakan batu pertama. 

Menurut Salmon, kehadiran Presiden Joko Widodo jelang akhir masa jabatannya dalam ground breaking pabrik smelter merupakan hal yang sangat istimewa dan menjadi catatan sejarah bagi Kabupaten Sorong yang satu-satunya memiliki KEK di tanah Papua. 

“ Kita ingin juga sebelum mengakhiri masa jabatan, pak Presiden juga hadir. Ini satu bagian yang sangat penting yang harus beliau ada juga sehingga membuat sedikit ada perubahan ataupun ada situasi yang memberikan dukungan terhadap kita di Papua,”ungkap Salmon

“ Terkait dengan kehadiran presiden yang mudah-mudahan kalau beliau tidak ada kesibukan, beliau bisa hadir dalam pencanangan atau peletakan batu pertama pada Ground Breaking yang dihadiri Presiden kan gema nya lebih besar,” tambahnya. 

Lebih lanjut Salmon mengatakan adalah sebuah kebanggaan bagi warga Papua khususnya masyarakat kabupaten Sorong karena adanya investasi yang cukup besar di salah satu Smelter yang dibangun di Papua Barat Daya. 

“ Walaupun itu (Smelter nikel) ada di Kabupaten Sorong ini, di kawasan Ekonomi Khusus dan Kawasan Ekonomi Khusus adalah KEK satu-satunya yang ada di Tanah Papua yaitu di Kabupaten Sorong,”ujarnya. 

Lanjut Salmon hal ini merupakan suatu momentum yang sangat penting sekali, untuk itu dirinya berharap adanya koordinasi lintas pemerintah untuk kehadiran Presiden Joko Widodo. 

“ Dan kami berharap ada koordinasi lintas pemerintah daerah baik Kabupaten, Provinsi, juga kementerian terkait sampai untuk kehadiran presiden nanti pada saat Ground Breaking. Mudah-mudahan ini semua ini dapat berjalan dengan baik,”pungkasnya. 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Editor : Sayied Syech Boften

Follow Berita iNews Sorongraya di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut