SORONG, iNewsSorong.id - Kepastian pembangunan smelter nikel dan pabrik pembuatan baja di kawasan ekonomi khusus (KEK) Sorong dalam waktu dekat akan segera terealisasi.
Kepastian itu ditandai dengan dibentuknya konsorsium PT Sinagi Olom Fagu dalam rangka pengelolaan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kabupaten Sorong, Papua Barat.
Penandatangan MoU pembentukan PT Sinagi Olom Fagu dalam rangka pengelolaan KEK Sorong. (FOTO: iNewsSorong.id - MEWA)
Penandatangan pembentukan konsorsium PT Sinagi Olom Fagu yang didirikan oleh tiga perusahaan dilakukan oleh Dirut PT Malamoi Olom Wobok Samsudin Ajam, Dirut PT Sino Consultant Investment Indonesia Adriana Imelda Daat dan Dirut PT Huahe Management Indonesia Xu Hong Xia.
Kegiataan penandatanagan tersebut digelar di Aimas Hotel and Convention center, Selasa (28/5/2028) dan disaksikan langsung perwakilan pemerintah provinsi papua barat data, pemerintah kabupaten sorong, Ketua DPR Kabupaten Sorong Habel Yadanfle serta anggota DPR RI Robert Joppy Kardinal.
Penandatangan MoU pembentukan PT Sinagi Olom Fagu dalam rangka pengelolaan KEK Sorong. (FOTO iNewsSorong.id - MEWA)
Pembangunan smelter nikel dan pabrik baja di KEK Sorong menjadi catatan sejarah baru bagi perkembangan pertumbuhan ekonomi di tanah Papua.
Dimana sejak diresmikan oleh pemerintah sejak tahun 2020 lalu, kepastian investasi oleh investor akhirnya terjawab.
Adalah PT Sino Consultant Investment Indonesia yang dipimpin Direktur Utama Adriana Imelda Daat berhasil membantu pemerintah kabupaten Sorong untuk menghadirkan investor di KEK Sorong.
Direktur Utama PT Sino Consultan Investment Indonesia Adriana Imelda Daat saat diwawancarai wartawan. (FOTO : iNewsSorong.id -MEWA)
Melalui PT Sino Consultant Investment Indonesia, saat ini sudah ada dua perusahaan asing asal China yang berencana melakukan investasi di KEK Sorong dengan nilai investasi sebesar Rp 75 triliun.
Dua investor China yang akan masuk ke KEK Sorong yaitu PT Sheng Wei New Energy Technology dan Beijing Jianlong Heavy Industry Group.
PT Sheng Wei New Energy Technology akan membangun smelter nikel, sementara Beijing Jianlong Heavy Industry Group akan membangun pabrik pembuatan baja.
Pembangunan smelter nikel dan pabrik baja di KEK Sorong ukir sejarah baru di tanah Papua. (FOTO: iNewsSorong.id - MEWA)
Areal yang dibutuhkan untuk pembangunan pabrik smelter nikel seluas 1000 hektar, dari 500 hektar ketersedian lahan yang sudah siap di kawasan KEK Sorong, serta sejumlah fasilitas penunjang lainnya.
Smelter nikel di KEK Sorong akan menggunakan teknologi pengolahan nikel oksigen enriched side blow furnace yang ramah lingkungan.
Pembangunan smelter nikel dan pabrik baja di KEK Sorong ukir sejarah baru di tanah Papua. (FOTO: iNewsSorong.id - MEWA)
Diharapkan smelter nikel dan pabrik pembuatan baja ini akan memberikan multiplier effect yang besar bagi masyarakat Papua. Dimana diperkirakan sekitar 20.000 orang pekerja dibutuhkan untuk mengoperasionalkan smelter nikel dan pabrik pembuatan baja.
Rekruitmen pekerja di smelter dan pabrik pembuatan baja ini harus memprioritaskan orang asli Papua.
Editor : Chanry Suripatty