get app
inews
Aa Text
Read Next : Guru SMP di Raja Ampat Nyaris Jadi Korban Kekerasan Seksual oleh Murid

Siswa SD Korban Aniaya Oknum Guru Dirawat Intensif di RSUD Waisai, Keluarga Desak Polisi Usut Tuntas

Kamis, 24 Agustus 2023 | 18:31 WIB
header img
Flora Sapulete ibu korban penganiayaan keji yang dilakukan oknum guru minta polisi usut tuntas kasus kekerasan tersebut. (FOTO: iNewsSorong.id - ABHI MACAP)

WAISAI, iNewsSorong.id - SS (7) siswa SD YPK Marthen Luther, Yenbeser yang menjadi korban penganiaya gurunya sendiri pada Rabu, (23/8/2023) lalu saat ini harus menjalani perawatan intensif di RSUD Waisai, Ibu Kota Kabupaten Raja Ampat. 

Menurut ibunda korban, Flora Sapulete, anaknya saat ini dirawat di RSUD Waisai dan telah ditangani oleh pihak medis. Dimana korban mengeluhkan sakit pada bagian mata sebelah kanan dan pada bagian rusuk. 

" anak saya sudah mendapat penanganan medis, dimana siang hari tadi pihak medis telah mengambil tindakan dengan melakukan pemeriksaan terhadap anak saya. Hasilnya masih dalam proses pihak rumah sakit. Dia memang ada mengeluh soal kondisi mata kanan dan rusuk bagian kiri yang sangat sakit," ungkap Flora Sapulete. 

Terkait laporan polisi yang telah dilayangkan oleh pihak kelurahan korban, sebagaimana ibu kandung korban, Flora Sapulete mendesak agar pihak kepolisian Polres Raja Ampat untuk segera dapat memproses kasus ini secara profesional dan transparan. 

"Saya berharap Polres Raja Ampat agar secepatnya kasus ini ditangani, supaya oknum guru yang lakukan penganiayaan ini bisa secepatnya diadili," ungkap Flora Sapulete, kepada Jurnalis iNewsSorong.id di RSUD Raja Ampat, Kamis (24/8/2023).

Flora yang saat itu menemani anaknya di ruangan rawat inap RSUD Waisai mengaku sudah membuat laporan polisi di SPKT Polres Raja Ampat. 

Flora mengungkapkan saat membuka laporan polisi tersebut dirinya disarankan oleh polisi untuk menyelesaikan masalah tersebut secara kekeluargaan dengan pihak pelaku. Namun dengan tegas Flora menolak saran tersebut dan tetap akan membawa kasus ini ke ranah hukum.

"Jadi kemarin Mama sudah ke Polres , Mama buat LP. Dari sana (SPKT) Dorang bilang mau mediasi keluarga, Mama bilang tidak, mama lanjutkan kasus ini ke jalur hukum," kisah Flora, Ibu Korban SS (7).

Aksi keji yang dilakukan oleh oknum guru SD YPK Marthen Luther dengan menganiaya muridnya sendiri hingga babak belur mendapat atensi khusus jajaran Polres Raja Ampat. 


Kapolres Raja Ampat AKBP Edwin Parsaoran. Kasus kekerasan terhadap siswa SD YPK Marthen Luther Yenbeser oleh oknum guru jadi atensi khusus kepolisian. (FOTO: iNewsSorong.id - ABHI MACAP).
 

Kapolres Raja Ampat , AKBP Edwin Parsaoran melalui Kabag OPS Polres Raja Ampat, AKP H. Muhadi mengatakan kasus tersebut mendapat perhatian serius jajarannya. 

"Kapolres sampaikan bahwa kasus ini menjadi kasus yang diatensi oleh Polres Raja Ampat," ungkap Kabag Ops saat dikonfirmasi Jurnalis iNewsSorong.id, Kamis (24/8/2023). 

Kabag Ops mengatakan kasus penganiayaan terhadap anak berumur 7 tahun ini akan dipercepat proses penanganannya, sehingga dalam waktu dekat, kasus tersebut bisa rampung dan pelaku bisa segera dilimpahkan ke pengadilan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

"Proses penanganan atas kasus ini akan dipercepat sehingga bisa rampung dalam waktu dekat ini. Supaya terduga pelaku ini juga bisa mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan hukum," tutupnya.

 

Editor : Sayied Syech Boften

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut