get app
inews
Aa Read Next : Berjiwa Besar, Kapolda PB Minta Maaf, Walau Sejumlah Pos Polisi Dirusak Oknum TNI AL

Kepala Distrik Kramongmongga Fakfak Diserang OTK Hingga Meninggal Dunia

Rabu, 16 Agustus 2023 | 07:34 WIB
header img
Kepala Distrik Kramongmongga, Darson Hegemur semasa hidupnya. (FOTO: Istimewa)

SORONG, iNewsSorong.id - Kepala Distrik Kramamongga, Kabupaten Fak-Fak, Darson Hegemur dilaporkan meninggal dunia setelah diserang sekelompok massa pada Selasa (15/8/2023) sekitar pukul 19.30 WIT. 

Kejadian bermula saat sekelompok massa yang diduga Simpatisan Organisasi Papua Merdeka (OPM) melakukan pengrusakan dan pembakaran terhadap Kantor Distrik Kramamongga, mereka dengan brutal merusak dan membakar kantor distrik. 

Tak hanya membakar kantor dan menyerang Kepala Distrik, sekelompok massa juga membakar satu unit bangunan sekolah SMP Negeri 4. 

Kepala Bidang Humas Polda Papua Barat, Kombes Pol Adam Erwindi, S.I.K., M.H yang dikonfirmasi terkait peristiwa tersebut membenarkan, telah terjadi peristiwa tersebut. 

 


Massa beringas, bakar kantor distrik Kramongmongga dan SMP Negeri 4 serta sejumlah kendaraan roda dua dan roda empat. (FOTO: Tangkapan Layar Video)

 

Menurut Kombes Adam, dari informasi yang diterima melalui Kapolres Fakfak AKBP Hendriyana,S.E.,M.H. peristiwa itu terjadi pada Selasa (15/8/2023) malam kemarin. 

"Kejadian tersebut terjadi kemarin malam, (Selasa 15-8-2023), telah terjadi pembakaran Kantor Distrik Kramamongga, Kabupaten Fakfak dan penganiayaan tersebut  mengakibatkan Kepala Distrik Kramamongga, Saudara Darson Hegemur kritis dan sempat mendapatkan perawatan di RSUD Fakfak namun tidak tertolong hinggal meninggal dunia" ucap Kabid Humas.

Dari kronologis kejadian yang diterima Humas Polda Papua Barat, Kombes Pol Adam Erwindi menerangkan keterangan saksi bahwa kejadian tersebut dilakukan sekitar 25 orang dengan membawa sejumlah alat tajam dan menggunakan cadar.

"Kronologis kejadian menurut saksi sekitar jam 19.30 Wit pelaku sekitar 25 orang yang membawa alat tajam berupa parang, tombak dan panah serta pelaku menggunakan cadar langsung menuju kantor Distrik Kramamongga dan melakukan pengerusakan, pembakaran kantor dan kendaraan serta penganiayaan terhadap Kepala Distrik," terang  Kombes Pol. Adam.

Setelah melakukan aksinya, para pelaku yang beringas kemudian beranjak ke lapangan upacara distrik dan melakukan pembakaran terhadap panggung 17an yang disiapkan pemerintah distrik dalam rangka peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-78. 

"Setelah melakukan pengerusakan, pembakaran dan penganiayaan pelaku dengan membawa sajam bergerak dengan berjalan kaki menuju lapangan Distrik sambil meneriakkan "Siapa yang berani Lapor dan melawan maka kami akan Potong" sesampainya di Lapangan pelaku melakukan pembakaran Panggung 17an yang berada di Lapangan Distrik Kramamongga,"ungkap Kombes Pol Adam Erwindi.

Pelaku selanjutnya bergerak menuju SMP Negeri 4 Kramamongga dan melakukan pembakaran sekolah selanjutnya para pelaku melarikan diri.

"Langkah - langkah yang dilakukan Polres Fakfak   Menuju TKP untuk mengamankan situasi serta mengevakuasi Masyarakat Distrik Kramamongga, melakukan olah TKP, Mengumpulkan BB dan Saksi saksi, Melakukan penutupan batas kota di Bomberay dg jumlah Personil koramil 6 Polsek 5, Melakukan razia Batas Kota, mengevakuasi warga ke Gereja Katolik Santo Petrus Distrik Kramamongga," ujarnya.

Dari data kerusakan dalam peristiwa tersebut yang didapatkan pihak Kepolisian Polres Fakfak, para pelaku melakukan  pengerusakan dan pembakaran bangunan kantor Distrik Kramamongga, bangunan SMP 4 Kramongga Distrik Kramamongga, 1 Unit Trek yg di bakar di depan kantor distrik, 1 Unit Mobil Pick Up, 2 Unit Motor Metick yg terparkir di Garasi distrik Kramamongga, 1 Unit Truck masyarakat yang melintas di depan SMP 4 Kramamongga

Atas peristiwa tersebut, Kombes Pol Adam Erwindi  mengimbau masyarakat Fakfak untuk menyerahkan kasus ini kepada pihak berwajib, dan tidak mudah terprovokasi oleh oknum- oknum yang ingin mengganggu  kamtibmas menjadi tidak aman.

"Jika ada informasi terkait informasi pelaku jangan takut untuk melapor kepada kepolisian terdekat, identitas pelapor dirahasiakan. Tujuannya agar polisi bisa menangkap para pelaku dan kejadian seperti tidak terulang kembali" imbaunya. 

Editor : Sayied Syech Boften

Follow Berita iNews Sorongraya di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut