get app
inews
Aa Text
Read Next : Optimalkan Potensi Lokal, Pasangan Gabriel-Lukman Siap Ubah Wajah Papua Barat Daya

Mahasiswa Fakfak Tagih Janji Bupati Untung Tamsil Bangun Asrama di Sorong

Jum'at, 21 Juli 2023 | 18:59 WIB
header img
Mahasiswa yang tergabung dalam Forum Peduli Pembangunan Asrama Mahasiswa/i Fakfak Kota Studi Sorong Raya mendesak pemerintah kabupaten Fakfak untuk segera membangun asrama mahasiswa (FOTO: ISTIMEWA)

SORONG, iNewsSorong.id - Mahasiswa Fakfak yang ada di Sorong, Papua Barat Daya, mendesak Pemerintah Kabupaten Fakfak untuk segera membangun asrama mahasiswa/i Fakfak di Kota Studi Sorong Raya. 

Ketua Forum Peduli Pembangunan Asrama Mahasiswa/i Fakfak Kota Studi Sorong Raya Efrain Mury mengatakan, rencana pembangunan asrama mahasiswa Fakfak di Sorong pertama kali disampaikan Bupati Fakfak Untung Tamsil saat bertemu dengan mahasiswa/i Fakfak, bertempat di kontrakan mahasiswa/i Fakfak kota studi Sorong, yang beralamat di Jalan Waten Kilometer 17 Kabupaten Sorong, Minggu (13/06/2022). 

"Dalam pertemuan tersebut Bupati Fakfak yang didampingi Kepala BPKAD Fakfak, Kepala Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah BP4D bertemu langsung dengan kami mahasiswa/i dan membahas tentang rencana pembangunan asrama mahasiswa Fakfak di Sorong Raya," ungkapnya melalui keterangan pers yang diterima media ini.

Saat itu dalam arahannya, sambung Efrain, Bupati bersama Kepala BPKAD dan BP4D menyampaikan mereka telah melihat lokasi yang akan dijadikan tempat untuk pembangunan asrama mahasiswa Fakfak yang bertempat di Aimas Unit 2 depan POM bensin. Dimana luas lahan tersebut yaitu 25 x 100 meter persegi. 

"Kata Bupati dan Kepala BPKAD mereka akan mengecek identitas kepemilikan tanah tersebut, agar kedepan tidak ada lagi yang melakukan komplain atau bermasalah seperti di kota studi lain. Dari hsil pertemuan tersebut, kemudian direncanakan pada bulan Agustus tahun 2022 akan siap dikerjakan," ujarnya. 

Lanjutnya, namun pasca pertemuan tersebut hingga kini mahasiswa/i Fakfak masih tetap tinggal di kontrakan dan juga kos-kosan. Kondisi ini kemudian memicu banyak keresahan yang dirasakan oleh mahasiswa/i Fakfak di kota studi Sorong Raya.

"Selama ini kami mahasiswa dan mahasiswi Fakfak yang melakukan studi di Sorong Raya memiliki banyak persoalan, salah satunya yaitu tidak adanya tempat tinggal atau asrama," bebernya. 

Diakuinya, Pemerintah Kabupaten Fakfak memang sudah menyediakan satu unit kontrakan dengan empat kamar dan 1 ruang tamu, tetapi rumah tersebut masih saja terbatas. Sehingga mahasiswa yang lain memilih untuk tinggal di kos-kosan.

Hal ini merupakan satu persoalan mendasar yang harus diatasi oleh Pemerintah Kabupaten Fakfak. 

"Kontrakan saja dalam setahun Pemda harus bayar Rp 50.000.000 (lima puluh juta) dan kadang terlambat pembayarannya, sehingga kami yang jadi sasaran keributan oleh pemilik kontrakan," imbuhnya. 

Terlepas dari pada pembayaran tersebut, lanjutnya, secara swadaya para mahasiswa juga harus melakukan pembayaran listrik. 

Katanya, tahun 2021 Pemkab Fakfak menganggarkan bantuan dana hibah untuk mahasiswa di setiap kota studi sebesar Rp 75.000.000. Anggaran tersebut digunakan untuk membagar uang kontrakan mahasiswa di Sorong sebesar Rp 50.000.000 dan Rp 25.000.000 untuk kegiatan dan belanja perlengkapan. Kemudia tahun 2022, mereka menerima dana hibah sebesar Rp 32.000.000 dan tahun 2023 belum ada dana hibah yang diberikan. 

"Menurut kami bahwa hal ini merupakan satu persoalan mendasar yang harus diatasi oleh Pemerintah Kabupaten Fakfak. Bantuan dana hibah ini tidak mencukupi kebutuhan, baik itu biaya kontrakan maupun kegiatan-kegiatan dalam Himpunan Mahasiswa/i Fakfak (HIMAFAK) di Sorong Raya," tegasnya.

Ditambahkannya, Pemerintah Kabupaten Fakfak seharusnya memperhatikan masalah pendidikan yang terlihat sangat suram ini, terutama mahasiswa/i Fakfak yang ada di kota studi Sorong Raya. 

"Kami sangat membutuhkan rumah sebagai tempat berkumpul dan sebagai tempat pulangnya kami dari kampus. Kami adalah aset negeri sebagai bagian terpenting dalam mempengaruhi pembangunan dan kemajuan Fakfak kedepannya, namun selama ini kami diabaikan, terlantar tanpa satu bangunan untuk kami tinggal tidak sama seperti mahasiswa/i Fakfak di kota study lain yang memiliki asrama.

Yang kami terima dari Pemerintah Kabupaten Fakfak hanyalah sebuah janji, tak ada satupun bahasa yang terealisasi sebagai harapan kami," pungkasnya.

Editor : Chanry Suripatty

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut