Papua Barat Daya Jadi Model Nasional Pencegahan Terorisme Berbasis Kolaborasi

STEVANI GLORIA
Kasatgaswil Densus 88 Papua Barat Daya, Kombes Pol Guntur Andriyanto, S.Si., M.Si., yang juga peserta PKN Tingkat I Angkatan 65 LAN RI.

 

SORONG KOTA, iNewssorongraya.id — Upaya memperkuat keamanan di Papua Barat Daya memasuki babak baru. Di tengah meningkatnya investasi dan pertumbuhan ekonomi di provinsi termuda Indonesia ini, sebuah strategi kolaboratif diterapkan untuk menekan potensi terorisme yang dapat menghambat stabilitas kawasan. Terobosan tersebut hadir melalui Proyek Perubahan peserta PKN Tingkat I Angkatan 65 Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI yang melibatkan Densus 88 Anti Teror Polri sebagai penggerak utama.

Papua Barat Daya, yang kini dikenal sebagai destinasi wisata dunia berkat Raja Ampat dan geopark bawah lautnya, ditetapkan sebagai pilot project nasional untuk penguatan deteksi dini ancaman terorisme berbasis kolaborasi lintas sektor. Langkah ini berangkat dari kebutuhan mempercepat pembangunan ekonomi menuju visi Indonesia Maju serta mendukung agenda prioritas nasional.

Proyek perubahan bertajuk “Sinergitas Kolaboratif Tekan Indeks Potensi Terorisme Dukung Pertumbuhan Ekonomi Menuju Indonesia Maju” itu menandai perubahan pendekatan dari pola represif menjadi pencegahan partisipatif. Program tersebut melibatkan tokoh agama, tokoh adat, pemerintah daerah, pemuda, hingga dunia usaha untuk bersama membangun ekosistem keamanan yang berkelanjutan.

Implementasi program dilakukan melalui pelatihan simpul deteksi dini, penyusunan SOP pencegahan kolaboratif, serta dialog keamanan dengan pelaku industri dan investasi. Model ini membuka ruang baru bagi masyarakat Papua Barat Daya untuk terlibat langsung dalam menjaga stabilitas wilayahnya.

Dampak awal mulai terlihat. Ancaman potensial menurun, tingkat kepercayaan publik meningkat, dan iklim usaha menunjukkan penguatan seiring terciptanya rasa aman yang lebih stabil. Kondisi tersebut dinilai penting untuk menjaga pertumbuhan ekonomi dan menarik masuknya investor.

Kasatgaswil Densus 88 Papua Barat Daya, Kombes Pol Guntur Andriyanto, S.Si., M.Si., yang juga peserta PKN Tingkat I Angkatan 65 LAN RI, menegaskan bahwa keberhasilan inisiatif ini lahir dari kerja bersama semua unsur daerah.

“Kami bekerja bukan hanya sebagai aparat, tetapi sebagai mitra masyarakat. Pencegahan terorisme tidak bisa dilakukan sendirian. Ketika tokoh adat, gereja, masjid, pemuda, pemerintah daerah, dan dunia usaha duduk bersama, di situ keamanan menjadi kekuatan kolektif,” ujarnya.

Guntur menyebut Papua Barat Daya berpotensi menjadi model nasional dalam pendekatan kolaboratif pencegahan terorisme.

“Pendekatan kolaboratif ini terbukti efektif menurunkan potensi ancaman sekaligus meningkatkan rasa aman. Rasa aman itulah yang membuka pintu investasi, pariwisata, dan pembangunan. Papua Barat Daya bukan hanya aman, Papua Barat Daya sedang tumbuh,” katanya.

Dengan fondasi sinergi yang semakin solid, Papua Barat Daya kini tampil sebagai contoh bagaimana keamanan modern dibangun melalui partisipasi luas masyarakat. Upaya tersebut memperlihatkan bahwa stabilitas kawasan bukan hanya tanggung jawab aparat negara, tetapi hasil kesadaran bersama bahwa kedamaian adalah modal utama masa depan.

 

Editor : Chanry Suripatty

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network