MAYBRAT, iNewssorongraya.id — Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Maybrat memastikan kesiapan pelaksanaan Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) pada Sabtu, 29 November 2025 di Lapangan Ikuf, Kampung Jitmau, Distrik Aitinyo, sebagai rangkaian penyambutan Bulan Desember dan perayaan Natal yang identik dengan suasana damai dan sukacita. Agenda ini diproyeksikan menjadi momentum pemersatu masyarakat di tengah dinamika keamanan yang kerap terjadi di wilayah tersebut.
Ketua FKUB Maybrat yang juga menjabat sebagai Ketua Panitia Pelaksana, Pdt. Yance Sikirit, S.Th, menegaskan bahwa KKR 2025 dirancang sebagai ruang pembaruan rohani dan penyegaran iman menjelang Natal.
“Kita akan masuk ke bulan Desember, bulan penuh pengharapan dan damai. Lewat KKR ini, umat Tuhan dipersiapkan hatinya untuk menyambut kelahiran Sang Juru Selamat dengan sukacita,” ujarnya di Aitinyo, Kamis (27/11/2025).
Panitia telah menyelesaikan sejumlah kebutuhan teknis, mulai dari pembangunan panggung, pengaturan tata suara dan pencahayaan, hingga dukungan akomodasi peserta. Kolaborasi lintas sektor—pemerintah distrik, tokoh agama, tokoh adat, dan aparat keamanan—dilakukan untuk memastikan kelancaran dan keamanan kegiatan.
Di Kampung Jitmau, warga menunjukkan antusiasme melalui gotong royong membersihkan lingkungan dan membantu logistik acara. Keterlibatan masyarakat dinilai menjadi indikator kuat bahwa kegiatan ini dinantikan sebagai berkat bagi jemaat dan penguatan iman generasi muda.
FKUB Maybrat menilai KKR 29 November 2025 memiliki makna lebih dari sekadar ibadah. Kegiatan ini dimaksudkan untuk memperkuat toleransi, kerukunan, dan atmosfer damai di Maybrat, sebuah daerah yang masih menghadapi ancaman gangguan dari kelompok separatis bersenjata.
“Kami ingin Natal tahun ini dirayakan dalam semangat kasih yang menyatukan semua orang. Semoga Tuhan menghadirkan pemulihan dan harapan baru bagi masyarakat Maybrat,” kata Ketua Panitia menutup pernyataannya.
Sebagai salah satu wilayah yang menjadi perhatian pemerintah pusat, Maybrat sering berada pada status kewaspadaan tinggi akibat potensi gangguan keamanan. Karena itu, pelaksanaan kegiatan rohani skala besar seperti KKR memiliki dimensi strategis dalam menguatkan solidaritas sosial, memperluas ruang damai, dan menjaga stabilitas kehidupan masyarakat.
Editor : Hanny Wijaya
Artikel Terkait
