Pemprov Papua Barat Daya Dukung Lima Anak Papua Mengejar Mimpi Jadi Pilot Lewat Dana Otsus

CHANRY SURIPATTY
Gubernur PBD, Elisa Kambu saat memberikan keterangan pers kepada wartawan usai menyerahkan bantuan studi bagi lima anak Papua dalam dunia pendidikan penerbangan.

 

SORONG KOTA, iNewssorongraya.id — Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya (Pemprov PBD) kembali menunjukkan komitmennya dalam membangun sumber daya manusia (SDM) unggul dari kalangan Orang Asli Papua (OAP). Tahun ini, lima anak Papua resmi menerima bantuan pendidikan pilot yang bersumber dari Dana Otonomi Khusus (Otsus) Papua. Program tersebut menjadi langkah strategis Pemprov PBD dalam memperluas kesempatan pendidikan berbasis profesi penerbangan setelah sebelumnya fokus pada pendidikan dokter spesialis.

Gubernur Papua Barat Daya Elisa Kambu menegaskan bahwa dukungan terhadap anak-anak Papua bukan hanya seremonial, melainkan bagian dari rencana kerja prioritas pemerintah daerah. Menurutnya, dua sektor pendidikan yang menjadi fokus utama adalah pendidikan dokter spesialis dan pendidikan penerbangan (pilot).

“Sesuai dengan rencana kerja, setelah melakukan evaluasi terhadap APBD, saat ini kita fokus pada pengembangan SDM, khususnya anak-anak Papua,” ujar Gubernur Elisa Kambu saat pertemuan bersama perwakilan calon penerima bantuan pendidikan pilot di Sorong, Selasa (28/10/2025).

Kambu menuturkan, dari enam calon penerima yang mengajukan permohonan, lima orang dinyatakan lolos verifikasi dan siap melanjutkan pendidikan lanjutan maupun pelatihan peningkatan jam terbang di sejumlah akademi penerbangan dalam dan luar negeri. Proses seleksi dilakukan secara ketat melalui tahapan administrasi, koordinasi dengan kampus, hingga monitoring langsung di lokasi pendidikan.

“Langkah-langkah sudah kita lakukan berdasarkan hasil verifikasi. Ada lima orang yang siap melanjutkan pendidikan, baik untuk program lanjutan maupun peningkatan jam terbang,” tambahnya.

Elisa Kambu mengungkapkan bahwa masih banyak daerah terisolir di Papua Barat Daya yang hanya bisa dijangkau melalui transportasi udara. Karena itu, keberadaan pilot-pilot asli Papua sangat dibutuhkan agar mereka dapat berperan langsung dalam pelayanan masyarakat di wilayah terpencil.

“Sudah waktunya orang Papua juga bisa. Tidak ada cerita kita kalah. Maju terus anak-anak Papua,” tegas Kambu penuh semangat.
“Kami berharap mereka fokus belajar, jaga integritas, dan setelah selesai, pulang untuk mengabdi kepada daerah dan bangsa.”

Kambu juga menegaskan bahwa bantuan pendidikan ini sepenuhnya ditanggung Pemprov PBD untuk biaya studi, sedangkan kebutuhan pribadi seperti tiket, pemondokan, dan biaya hidup menjadi tanggung jawab orang tua masing-masing.

“Puji Tuhan, dalam rapat bersama para orang tua, baik yang hadir langsung maupun lewat Zoom dari Maybrat, Tambrauw, dan Jayapura, kita sudah capai kesepakatan untuk proses pencairan,” ujarnya.

Pemerintah menargetkan, setelah seluruh berkas administrasi dilengkapi, proses pencairan dapat segera dilakukan sehingga para calon pilot bisa kembali ke kampus masing-masing pada akhir bulan ini.

Salah satu penerima bantuan, Berith Savior Waniopi, tak dapat menyembunyikan rasa bahagianya saat mengetahui dirinya termasuk dalam lima penerima bantuan Pemprov PBD. Pemuda asal Tambrauw ini menempuh pendidikan penerbangan di Filipina sejak 2017, namun sempat terhenti selama pandemi Covid-19 akibat kendala biaya.

“Saya sangat berterima kasih kepada Pak Gubernur Elisa Kambu karena sudah membantu biaya pendidikan kami,” ungkap Berith dengan wajah haru.
“Saya mulai belajar di Filipina sejak 2017. Karena Covid, saya sempat berhenti dua tahun. Sekarang, dengan bantuan pemerintah, saya bisa lanjut untuk endorsement license ke Indonesia dan bersiap kerja tahun depan.,”tambahnya.”

Berith mengaku ingin menjadi teladan bagi adik-adik Papua lainnya agar tidak mudah menyerah mengejar mimpi.

“Pesan saya untuk adik-adik Papua, jangan malas belajar. Kita bisa seperti yang lain. Buat bangga orang tua dan masyarakat Papua,” katanya penuh keyakinan.

Program bantuan pendidikan pilot ini menjadi bagian dari visi besar Gubernur Elisa Kambu untuk menjadikan Papua Barat Daya sebagai pusat pengembangan SDM unggul di Kawasan Timur Indonesia. Selain membuka peluang kerja baru bagi anak muda Papua, kebijakan ini juga menjawab kebutuhan daerah akan tenaga profesional penerbangan.

“Sekarang banyak anak Papua yang sekolah pilot. Kalau ada yang bisa kita dukung, tentu kita dukung sesuai kemampuan fiskal daerah,” tegas Elisa.

Selain pendidikan pilot, Pemprov PBD juga tengah mempersiapkan pendirian Universitas Negeri Sorong Raya sebagai bagian dari rencana jangka panjang peningkatan kualitas pendidikan tinggi di wilayah tersebut.

Langkah nyata Pemprov Papua Barat Daya ini bukan sekadar memberikan bantuan finansial, tetapi juga membuka ruang bagi generasi muda Papua untuk bermimpi lebih tinggi dan berkontribusi nyata bagi daerah. Lima anak Papua yang kini melanjutkan pendidikan pilot menjadi simbol kebangkitan SDM OAP di sektor transportasi udara.

Dengan semangat kolaborasi dan keyakinan kuat dari pemerintah serta masyarakat, Papua Barat Daya kian meneguhkan diri sebagai provinsi yang bukan hanya kaya sumber daya alam, tetapi juga kaya sumber daya manusia berprestasi dan berintegritas.

 

 

Editor : Hanny Wijaya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network