SORONG KOTA, iNewssorongraya.id – Harapan baru hadir bagi keluarga kecil bayi Piten Welerubun yang berusia tiga bulan. Di tengah kondisi kesehatan yang kritis akibat hidrosefalus dan sejumlah komplikasi serius, Pemerintah Kota Sorong memastikan akan menanggung seluruh biaya pengobatan sang buah hati.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Sorong, Jemima Elisabeth Windesy, menegaskan bahwa negara hadir melalui Pemkot Sorong untuk memastikan bayi Piten mendapatkan penanganan medis terbaik. “Anak ini bukan hanya menderita hidrosefalus, tetapi juga komplikasi lain yang memperburuk kondisinya, termasuk gangguan telinga dan jantung,” ungkap Jemima di Sorong, Jumat (12/9/2025).
Bayi Piten bukan hanya menghadapi cobaan kesehatan. Orang tuanya juga merupakan korban penembakan dalam peristiwa rusuh massa yang terjadi beberapa waktu lalu di Kota Sorong. Sang ayah kini harus menjalani pengobatan di luar daerah, sementara keluarga kecil ini tinggal di Kompleks Puskesmas Malawei dengan segala keterbatasan.
Tim medis dari Puskesmas Malawei sudah tiga kali melakukan kunjungan rumah untuk memberikan asesmen awal dan memastikan penanganan berlanjut. Dari hasil pemeriksaan, bayi Piten kemudian dirujuk ke RS Sele Be Solu Sorong untuk mendapatkan penanganan spesialis anak, THT, hingga jantung.
“Apabila kondisi pasien tidak dapat ditangani maksimal di RS Sele Be Solu, maka akan dilakukan rujukan ke fasilitas kesehatan yang lebih lengkap atas rekomendasi dokter,” jelas Jemima.
Sebagai bentuk komitmen pemerintah daerah, seluruh biaya pengobatan bayi Piten ditanggung melalui anggaran pelayanan kesehatan khusus untuk Orang Asli Papua (OAP). Dana ini memang disiapkan untuk mendukung masyarakat Papua yang menghadapi kondisi kesehatan berat.
“Kami siap memfasilitasi jika harus dirujuk keluar daerah. Semua pembiayaan akan kami bantu melalui dana kesehatan OAP,” tegas Jemima.
Lebih jauh ia menekankan, penanganan kasus bayi Piten menjadi bukti nyata kepedulian Pemkot Sorong dalam memberikan pelayanan kesehatan yang adil dan menyeluruh. “Kalau memang harus dirujuk ke luar daerah untuk operasi atau penanganan lanjutan, kami siap fasilitasi dan bantu biaya pengobatan melalui dana OAP,” tambahnya.
Di tengah perjuangan berat ini, Jemima menyampaikan harapan besar agar Piten dapat segera pulih. “Kami berharap anak ini bisa segera pulih dengan dukungan medis dan intervensi tepat sejak dini,” ucapnya penuh empati.
Kasus ini tidak hanya soal medis, tetapi juga tentang kemanusiaan: bagaimana pemerintah hadir mengulurkan tangan bagi keluarga yang sedang diuji. Dukungan kesehatan bagi bayi Piten menjadi simbol bahwa setiap anak Papua berhak atas kesempatan hidup sehat dan masa depan yang lebih baik.
Editor : Hanny Wijaya
Artikel Terkait