Kerja dalam Diam, Cinta dalam Tindakan: Seksi Konsumsi dan Kebersihan Panpel Liga 4 Papua Barat Daya
SORONG, iNewssorongraya.id – Di balik kemeriahan dan suksesnya gelaran Liga 4 PSSI Regional Papua Barat Daya, terselip kisah inspiratif dari mereka yang bekerja dalam diam. Tim Konsumsi dan Kebersihan Panitia Pelaksana (Panpel) tampil sebagai pahlawan tanpa sorotan, memberikan kontribusi vital dalam senyap namun penuh ketulusan.
Adalah Elisabeth Howay, SE, Koordinator Seksi Konsumsi dan Kebersihan, yang bersama 10 orang anggotanya menorehkan peran penting dalam kelancaran Liga 4 yang berlangsung sejak 3 hingga 16 April 2025 di Stadion Bewela, Kota Sorong. Di tengah keterbatasan waktu dan minimnya persiapan, mereka memastikan konsumsi dan kebersihan berjalan dengan baik — tanpa keluhan, tanpa gembar-gembor.
Tim Seksi Konsumsi dan Kebersihan Panpel Liga 4 Regional Papua Barat Daya.
Dari tangan merekalah, makanan dan minuman untuk panitia serta aparat keamanan tersalurkan dengan teratur. Mereka juga menjaga kebersihan stadion dari awal hingga final, memastikan setiap tamu, pemain, dan ofisial merasa nyaman dalam atmosfer pertandingan yang bersih dan tertib.
“Kami semua seksi melakukan ini semua dengan hati. Ini semua tentang pelayanan dan pengabdian, bukan sekadar tugas,” ungkap Elisabeth dengan mata berbinar. Ia mengaku bersyukur dapat berkontribusi dalam sejarah pertama kalinya Liga Indonesia digelar di Papua Barat Daya. “Kami hanya punya tujuh hari untuk mempersiapkan semuanya, tapi berkat kekompakan tim dan anugerah Tuhan, semuanya berjalan lancar,” tambahnya.
Tim Seksi Konsumsi dan Kebersihan Panpel Liga 4 Regional Papua Barat Daya.
Kontribusi mereka menjadi bukti bahwa kesuksesan tidak selalu datang dari sorotan kamera atau tepuk tangan penonton. Sering kali, keberhasilan besar lahir dari kerja-kerja senyap yang dibangun atas dasar loyalitas dan kecintaan terhadap tanggung jawab.
Apresiasi atas kerja keras mereka pun datang dari Ketua Panpel Liga 4 PSSI Papua Barat Daya, Viktor Solossa. Dalam pernyataannya usai laga final, Viktor menyampaikan rasa bangganya terhadap seluruh panitia.
“Saya berikan apresiasi yang sebesar-besarnya untuk seluruh perangkat panitia. Kalian luar biasa. Ini bukan karena saya atau kamu, tapi karena kerja keras dan kerja cerdas kita semua,” tegas Viktor.
Lebih dari sekadar pertandingan, Liga 4 Papua Barat Daya mencatatkan pelajaran besar tentang arti kerja kolektif, ketulusan, dan kolaborasi. Dan di balik itu semua, nama-nama seperti Elisabeth Howay dan timnya akan dikenang sebagai sosok-sosok yang menanamkan nilai-nilai luhur dalam sepak bola – dengan tangan yang melayani dan hati yang mencintai.
Editor : Chanry Suripatty
Artikel Terkait