JAYAPURA, iNewssorongraya.id – Pasukan gabungan kepolisian berhasil mengamankan empat orang yang diduga merupakan jaringan penyelundupan senjata api dan amunisi dari Jayapura ke Puncak Jaya. Salah satu tersangka diketahui merupakan mantan anggota TNI.
Penangkapan ini merupakan hasil operasi gabungan Tim Khusus Reserse Kriminal (Reskrim) Polres Keerom yang membackup Satuan Tugas (Satgas) Operasi Damai Cartenz 2025. Operasi ini dilakukan setelah adanya informasi terkait rencana pergeseran senjata dan amunisi yang diduga akan diserahkan kepada Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Puncak Jaya yang dipimpin Lerimayu Telengen.
Berdasarkan hasil penyelidikan, pada 6 Maret 2025, tim gabungan berhasil melacak keberadaan para tersangka di wilayah Keerom. Pada pukul 22.50 WIT, tim berhasil mengamankan target di Kilometer 76. Para tersangka berikut barang bukti kemudian dibawa ke Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) Papua untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Identitas Terduga Pelaku Penyeludupan Senjata Api dan Amunisi :
- Yuni Enumbi (mantan anggota TNI, asal Puncak Jaya)
- Yudhi Kalalo (sopir lajuran, asal Manado)
- Matius Payokwa (pekerja swasta, asal Jayapura)
- Satu tersangka lainnya masih dalam penyelidikan
Barang Bukti yang Diamankan:
- 2 pucuk senjata laras panjang SS1 V1 Pindad dalam keadaan belum terangkai.
- 4 pucuk senjata api jenis pistol G2 Pindad.
- 4 buah magasen pistol dan satu magasen SS1 V1.
- 882 butir amunisi berbagai kaliber.
- 1 unit senapan angin dalam keadaan belum terangkai.
- Tabung kompresor yang digunakan sebagai tempat penyimpanan senjata dan amunisi.
Dari hasil pemeriksaan awal, tersangka utama Yuni Enumbi mengaku membeli senjata tersebut dengan harga Rp1,3 miliar. Senjata tersebut didatangkan dari Surabaya sebelum dikirim ke Jayapura dan rencananya akan diserahkan kepada KKB Puncak Jaya pimpinan Lerimayu Telengen.
Polda Papua menyatakan bahwa kasus ini masih dalam tahap penyelidikan lebih lanjut. Pihak kepolisian juga akan terus mengembangkan kasus ini guna mengungkap jaringan penyelundupan senjata lainnya yang beroperasi di Papua.
Pihak Kepolisian setempat menegaskan penindakan terhadap jaringan penyelundupan senjata api ini menjadi langkah penting dalam menjaga keamanan dan stabilitas di Papua. Pihak Kepolisian masih akan terus memburu pelaku lainnya yang terlibat dalam aktivitas ilegal ini.
Kasus ini menyoroti ancaman penyelundupan senjata yang masih marak di Papua dan menjadi tantangan bagi aparat dalam menjaga ketertiban serta keamanan di wilayah tersebut.
Editor : Chanry Suripatty
Artikel Terkait