SORONG, iNewsSorong.id – Kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Papua Barat Daya digemparkan oleh temuan boneka pocong misterius yang diduga berkaitan dengan praktik santet. Boneka tersebut ditemukan pada Senin, 13 Januari 2025, dengan kain bertuliskan lima nama anggota Bawaslu Papua Barat Daya, menimbulkan kehebohan di kalangan staf dan pengunjung kantor.
Berdasarkan video yang beredar luas di grup WhatsApp masyarakat Kota Sorong, terlihat seorang bocah membuka boneka pocong kecil yang di dalamnya terdapat benda-benda mencurigakan, seperti jarum, tanah yang diduga tanah kuburan, serta kain bertuliskan beberapa nama. Dalam video berdurasi 39 detik itu, seorang pria terdengar memberi arahan kepada bocah tersebut untuk membuka tali yang mengikat boneka, hingga akhirnya benda-benda aneh itu terungkap.
"Dari atas, atasnya dulu, dalamnya tanah, to. Tanah to, itu tanah kuburan itu," ujar suara dalam video tersebut, menambah kesan mistis dan menyeramkan atas temuan ini.
Kain dalam bungkusan itu diketahui bertuliskan lima nama secara berurutan, yakni Farly Sampe Toding Rego, Ferdhi Funche Rumbewas, Regina Gembenop, Sofila Saman, dan Zatriawati. Kelima nama ini merupakan anggota Bawaslu Papua Barat Daya, yang kini tengah bertugas dalam pengawasan tahapan pemilu.
Menanggapi kejadian ini, Ketua Bawaslu Papua Barat Daya, Farly Toding, membenarkan adanya temuan boneka pocong tersebut dan menyatakan pihaknya telah melaporkan insiden itu ke Polresta Sorong Kota untuk penyelidikan lebih lanjut.
"Saya juga mendapat informasi dari teman-teman di Sorong, karena saat itu saya sedang berada di Jakarta untuk tugas. Sekitar jam 2 siang, saya dikabari bahwa ada bungkusan berisi tanah, jarum, daun, dan nama-nama kami," ungkap Farly kepada wartawan pada Jumat, 17 Januari 2025.
Meski temuan ini menimbulkan kegemparan, Farly menegaskan bahwa baik dirinya maupun empat anggota Bawaslu lainnya tidak merasakan adanya dampak negatif atau perubahan kondisi fisik dan psikologis.
"Puji Tuhan, kami semua baik-baik saja, sehat-sehat. Staf di kantor juga dalam keadaan sehat. Semua ini adalah bagian dari rencana Tuhan," tegasnya.
Sementara itu, kepolisian masih melakukan penyelidikan terkait motif dan pelaku di balik temuan boneka pocong tersebut. Apakah ini bentuk intimidasi terhadap lembaga pengawas pemilu atau sekadar aksi iseng, masih menjadi tanda tanya besar. Kejadian ini semakin menambah dinamika jelang pemilu di Papua Barat Daya, di tengah berbagai tantangan yang dihadapi penyelenggara pemilu.
Editor : Chanry Suripatty
Artikel Terkait