WAISAI, iNewsSorong.id – Sebuah insiden tragis mengguncang Kampung Asukweri, Distrik Waigeo Utara, Kabupaten Raja Ampat. Seorang guru sekolah menengah pertama, berinisial NM, nyaris menjadi korban percobaan pemerkosaan oleh muridnya sendiri, LS, pada Kamis dini hari (14/11/2024).
Dari informasi yang diperoleh iNewsSorong.id, pelaku LS, seorang remaja yang diketahui bukan berasal dari kampung setempat, sebelumnya dipindahkan dari Sorong ke SMP Negeri 23 Asukweri. Berdasarkan keterangan yang dihimpun, LS diduga pernah terlibat tindak pidana serupa di daerah asalnya.
Dari informasi yang diperoleh, insiden terjadi sekitar pukul 01.00 WIT, saat LS mendatangi rumah dinas guru NM. Ia memutus aliran listrik dan mencoba membuka pintu rumah menggunakan sebatang kayu. Ketika NM memeriksa situasi dari balik jendela, LS menyerangnya dengan membekap tubuhnya dan berusaha menyeretnya keluar rumah.
Korban sempat berteriak, tetapi suara tersebut tidak direspons tetangga yang mengira itu suara makhluk halus. Setelah perjuangan sengit, NM berhasil melepaskan diri, sementara LS melarikan diri dari lokasi kejadian.
Pihak Kepolisian setempat yang mendapat laporan tersebut kemudian bergerak cepat dan berhasil mengamankan pelaku.
" Pelaku saat ini telah diamankan di Polsek Waigeo Utara untuk proses lebih lanjut," ujar informasi yang diperoleh iNewsSorong.id.
Sesuai dengan Undang-Undang Perlindungan Anak, identitas lengkap LS tidak dapat diungkapkan karena ia masih di bawah umur. Penyidik akan memprioritaskan pendekatan yang memperhatikan hak-hak anak, sambil tetap memastikan proses hukum berjalan adil.
Sementara itu, korban NM masih dalam kondisi trauma dan belum dapat memberikan keterangan. Direncanakan, ia akan dibawa ke Waisai untuk mendapatkan pendampingan psikologis serta menjalani pemeriksaan di Polres Raja Ampat.
Kejadian ini kembali menyoroti perlunya pengawasan lebih ketat terhadap pelajar dengan riwayat masalah hukum, serta urgensi penanganan komprehensif terhadap korban kekerasan seksual. iNews terus berupaya mengonfirmasi perkembangan kasus ini kepada pihak kepolisian setempat.
Kasus ini mengingatkan masyarakat akan pentingnya saling menjaga keamanan di lingkungan sekolah dan perkampungan, serta meningkatkan kesadaran untuk tidak mengabaikan suara atau tanda-tanda yang mencurigakan, apa pun alasannya.
Editor : Chanry Suripatty
Artikel Terkait