SORONG KOTA, iNewsSorong.id - Pihak Kepolisian hingga saat ini masih memeriksa secara intensif 9 orang warga yang saat kejadian pengruskan warung makan serta pembakaran sejumlah perabot dan peralatan dapur mereka, mereka berada di tempat kejadian.
Kapolres Sorong Kota AKBP Johannes Kindangen mengatakan pemeriksaan ini dilakukan sesuai kesepakatan yang telah disepakati antar kedua belah pihak bersama Kapolres usai insiden pengerusakan disertai pembakaran pada Jum'at (18/11/2022) malam lalu.
Menurut AKBP Johannes Kindangen, saat ini pihaknya tengah melakukan pemeriksaan terhadap 9 orang dimana sebelumnya ada 15 orang warga yang datang ke Kepolisian namun dari penyelidikan awal, hanya 9 orang saja yang menjalani pemeriksaan.
"Jadi saat ini kami lagi melakukan pemeriksaan terhadap 9 orang yang ada di TKP, sedangkan 6 diantaranya tidak berada saat terjadinya peristiwa pengerusakan yang disertai kebakaran," ungkap Kindangen.
Lebih lanjut Kindangen mengatakan, pasca peristiwa tersebut pihak Kepolisian telah melakukan olah TKP dan memasang Police Line di lokasi kejadian. Termasuk pihak Kepolisian memeriksa pemilik warung makan yang di duga alami fitnah keji hingga masa melakukan tindakan anarkis.
" kami pun sudah memasang police line dan telah mendokumentasikan (Olah TKP). Sementara untuk pemilik warung telah menjalani periksaan termasuk dengan sejumlah barang bukti yang saat ini telah di sita pihak kepolisian.
"Untuk mengecek kebenarannya ini kami masih dalam tahap pemeriksaan makanan yang dikonsumsi oleh (ZP), sebab dia sudah membuat laporan polisi kalau dia keracunan akibat makan disitu warung tersebut," bebernya.
Untuk itu menurut Kindangen, saat ini pihaknya dalam tahap pemeriksaan lebih lanjut terhadap warga yang mengaku keracunan tersebut. Serta warga lainnya yang pada saat itu makan di warung makan tersebut.
" Masih tahap pemeriksaan lebih lanjut kami lagi BAP yang bersangkutan, termaksud orang-orang lain yang sempat makan di hari terjadinya kejadian dan masih kita sinkronkan dengan fakta-fakta di lapangan," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan sejumlah orang melakukan tindakan anarkis setelah termakan isu hoaks dimana Isu tersebut menyebutkan adanya seorang mahasiswa berinisial ZP meninggal dunia akibat keracunan makanan kadaluarsa di warung makan Cimera.
Informasi Hoaks itu pun melebar dan membuat segerombolan warga melakukan tindakan tak berperi kemanusiaan. Mereka melakukan pengruskan dan membakar sejumlah perabotan dan menjarah barang-barang berharga milik pemilik warung. Serta membakar sejumlah peralatan warung makan.
Tak hanya itu, segerombolan orang tersebut juga melakukan tindakan biadab dengan menyeret pemilik warung dari tempat tidur dan menganiaya yang bersangkutan tanpa bekas kasihan.
Padahal setelah polisi memeriksa peristiwa tersebut, ternyata warga berinisial ZP tersebut dalam kondisi sehat hanya mengalami gatal-gatal setelah pemeriksaan oleh dokter.
Polisi pun langsung bertindak dengan memeriksa semua pihak yang diduga terlibat dalam peristiwa ini.
Atas peristiwa biadab ini, pemilik warung mengalami trauma berat dan mengalami kerugian material senilai puluhan juta rupiah.
Editor : Chanry Suripatty
Artikel Terkait