Termakan Isu Hoaks, Sekelompok Warga di Kota Sorong Rusak Warung Makan dan Blokade Jalan

MASTO
Kapolres Sorong Kota AKBP Johannes Kindangen menenangkan sekelompok massa dalam peristiwa pengrusakan warung makan dan blokade jalan akibat informasi hoaks. (FOTO: iNewsSorong.id/MASTO

SORONG KOTA, iNewsSorong.id - Situasi Kamtibmas di wilayah Kota Sorong, Jumat (19/11/2022) sekitar pukul 21.00 WIT malam tadi sempat memanas menyusul aksi sejumlah orang yang melakukan pengrusakan terhadap warung Cemira, sebuah warung makan di jalan Kakatua, Komplek SPG, KM 7, Kota Sorong.

Tak hanya merusak warung, sekelompok massa yang datang secara tiba-tiba langsung bertindak brutal dengan merusak sejumlah perabotan milik warung makan tersebut dengan cara dibakar di depan jalan raya. Bahkan pemilik warung dikabarkan sempat dianiaya oleh beberapa orang dari kelompok massa yang brutal tersebut.

Aksi tak manusiawi sekelompok orang ini dipicu adanya informasi hoaks yang menyebutkan salah seorang kerabat mereka meninggal dunia akibat mengkonsumsi menu makanan yang telah lewat masa kadaluarsanya yang disajikan oleh pemilik warung.

Beberapa menit kemudian pihak Kepolisian Polres Sorong Kota setelah mendapat laporan, langsung bergerak di TKP. Kedatangan sejumlah personel Polisi ini dipimpin Kasat Reskrim, Iptu Achmad Elyasyarif, S.Tr.K untuk mengamankan situasi di TKP serta mengamankan pemilik warung yang dilaporkan dalam kondisi terancam jiwanya.

Kapolres Sorong Kota AKBP Johannes Kindangen yang tiba di lokasi kejadian langsung bertindak tegas dengan meminta kepada sekelompok orang yang bertindak anarkis tersebut untuk mengehentikan aksi mereka.

Dihadapan sekelompok massa, AKBP Johannes Kindangen memastikan bahwasannya informasi yang menyebutkan seorang warga meniggal akibat mengkonsumsi makanan kadaluarsa adalah informasi hoaks alias tidak benar. 

" Hari ini saya pastikan informasi tersebut (warga meniggal akibat mengonsumsi makanan kadaluarsa adalah informasi hoaks, saya sudah perintahkan anggota saya untuk mengecek langsung keberadaan dan kondisi warga tersebut," ungkap AKBP Johannes Kindangen, Jum'at (18/11/2022) malam. 

Kapolres memastikan bahwa warga tersebut sudah mendapatkan perawatan oleh pihak Rumah Sakit. Dan yang bersangkutan sudah bisa beraktifitas seperti biasa. 

" Tadi sudah diperiksa oleh dokter yah, hasilnya hanya mengalami gatal-gatal, jadi tidak benar warga tersebut meniggal dunia. Itu sama sekali adalah informasi hoaks," ujar AKBP Johannes Kindangen. 

Untuk memastikan hal itu, AKBP Johanes Kindangen melakukan negoisasi dengan kepala suku, bahkan meminta anggotanya untuk menghadirkan warga tersebut ditengah-tengah massa yang merupakan kerabat warga tersebut agar mereka menghentikan aksi anarkis tersebut. 

" Tadi saya sudah perintahkan anggota untuk cek ternyata ini hanya isu, tidak ada dari keluarga mereka yang meninggal dunia. Ini jelas-jelas informasi hoaks yang disebarkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab untuk mengganggu Kamtibmas di wilayah ini," Ujar Kapolres.

Setelah warga tersebut dihadirkan dan dalam kondisi hidup pihak Kepolisian langsung memerintahkan dengan tegas seluruh warga yang melakukan aksi anarkis tersebut untuk membubarkan diri dari lokasi kejadian. 

Bahkan untuk menindaklanjuti peristiwa ini, pihak Kepolisian akan melakukan tindakan tegas terhadap para pelaku yang menyebar berita hoaks dan pelaku yang main hakim sendiri. 

" Kami sudah meminta keterangan dari beberapa orang yah, untuk pemilik warung makan juga sudah kita amankan di Polres untuk diperiksa. Siapa pun yang melakukan tindakan main hakim sendiri tentunya ada konsekuensinya. Kami tetap akan melakukan tindakan sesuai prosedur hukum yang berlaku," tegas AKBP Johannes Kindangen. 

Atas peristiwa ini membuat sejumlah warga di Kota Sorong sangat khawatir. Mereka bahkan berharap aparat Kepolisian dapat menindak tegas orang-orang yang menciptakan kekacauan di wilayah Kota Sorong. Karena menurut mereka budaya dan dan tindakan seperti ini sangat tidak manusiawi dan tidak dibenarkan, baik di ajaran agama maupun peraturan perundang undangan yang berlaku di NKRI. 

" Kami minta Polisi tegas menindak oknum-oknum warga yang main hakim sendiri. Jangan selalu masalah diselesaikan dengan ancaman membawa massa dan tindakan anarkis, tidak bisa main hakim sendiri, siapapun dia dari suku manapun tidak boleh dan tidak bisa semena mena terhadap orang lain," ungkap Ayub, warga Kota Sorong. 

Sementara itu untuk menindaklanjuti peristiwa ini, rencananya pada Sabtu  (19/11/2022) diadakan pertemuan antara pihak keluarga yang diisukan meninggal dengan pemilik warung makan,  dengan disaksikan Kepala Suku serta pihak Kepolisian Polres Sorong Kota.

Editor : Chanry Suripatty

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network