JAKARTA, iNewsSorongRaya.id - Jayabaya adalah raja Kediri yang ramalannya terkenal seantero negeri. Raja Kediri ini dikenal dengan kemampuannya meramal masa depan, salah satunya ramalannya adalah soal kiamat. Menurut sebagian masyarakat Jawa tradisional, Jayabaya dianggap memiliki ketajaman intuitif yang kuat atau dikenal dengan sebutan kawaskitan.
Jayabaya dianggap mempunyai aji penerawangan ke depan terhadap sesuatu yang dikenal dengan kesaktian futurologi di mana secara ilmu batin, dia dapat menerawang kejadian di masa yang akan datang.
Menurut Pengageng Kedaton Nusantara PNA Masud Thoyib Adiningrat, kepiawaian Jayabaya yang dikenal sebagai sang Ratu Adil ini dalam hal kawaskitan dan futurologi ini tidak lepas dari seorang pendeta bernama Maulana Ali Samsuyen dari Rum atau Turki.
Jika melihat pandangan hari kiamat beberapa kitab suci, hal-hal terkait kemerosotan akhlak dan rasa kemanusiaan pada manusia tercatat sebagai salah satu tanda-tanda menuju hari kiamat.
Tanda-tanda menjelang hari kiamat berdasarkan versi ramalan Jayabaya disebutkan secara spesifik ada terlihat jelas pada kehidupan saat ini. Masud Toyib dalam hal ini menafsirkan bahwa dalam ramalan terkait tanda-tanda hari kiamat versi Jayabaya mengisyaratkan bahwa dunia akan memasuki zaman di mana semua akan terbalik dari tatanan hidup sebelumnya.
Seperti kejahatan yang sudah dianggap biasa, kebaikan dilupakan dan lebih mementingkan harta, hingga masa pemburitan (LGBT) di mana sudah hal biasa jika sesama jenis saling menyukai (homoseksual) hingga pria berpakaian seperti wanita dan begitupun sebaliknya.
Selain itu, dia menuliskan banyak ramalan tentang hal-hal yang akan terjadi di masa yang akan datang di mana hampir semua ramalannya benar terjadi dalam serat tersebut.
Ramalan itu di antaranya adalah tentang perkembangan zaman, seperti keberadaan kereta berjalan tanpa kuda (mobil dan kereta api), tanah Jawa berkalung besi (rel kereta Api), perahu terbang di atas angkasa (maskapai penerbangan dan pesawat luar angkasa) dan sungai tanpa sumbernya (sungai buatan).
Tak hanya itu saja, maraknya jualan online yang lagi gencar di tanah air pun merupakan salah satu bukti lagi kebenaran ramalan Jaya baya, Pasar Kehilangan Suara Pada zaman dahulu, suara keramaian pasar dapat didengar walaupun berjarak 5 km dari lokasi. Tetapi dalam Jangka Jayabaya, sang penulis, yaitu Prabu Jayabaya meramalkan bahwa di masa yang akan datang suara ramai pasar sudah tidak bisa didengar lagi dalam radius 5 km.
Hal ini memang terjadi di masa sekarang terlebih saat ini sudah ada e-commerce yang merajalela dan dapat melengkapi kebutuhan kita tanpa perlu pergi ke pasar.
Editor : Suriya Mohamad Said
Artikel Terkait