Breaking News: Jenazah Praka Amin Nurohman Gugur dalam Kontak Senjata dengan OPM Berhasil Dievakuasi

PAPYA BARAT DAYA, iNewsSirongRaya.id - Jenazah Praka Amin Nurohman, anggota Satgas Yonif 410/Alugoro, yang gugur dalam baku tembak dengan kelompok bersenjata Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) sayap militer Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Kampung Moyeba, Distrik Moskona Utara, Kabupaten Teluk Bintuni, berhasil dievakuasi pada Minggu (12/10/2025) ke Markas Kodim 1806 Teluk Bintuni.
Kedatangan jenazah disambut langsung oleh Komandan Kodim 1806 Teluk Bintuni, Letkol Inf. Teguh Eko, bersama jajaran prajurit. Upacara penyambutan berlangsung dengan khidmat dan penuh duka cita.
Rencananya, jenazah akan disemayamkan di Makodim sebelum diberangkatkan menuju Manokwari, dan selanjutnya diterbangkan ke kampung halamannya di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, pada Senin (13/10/2025).
Sebelum dipulangkan, jenazah Praka Amin Nurohman sempat disemayamkan di Pos Komando Taktis Satgas Yonif 410/Alugoro di Moyeba, tempat terakhirnya bertugas dalam misi sosial bersama warga.
Sebelumnya, pada Sabtu (11/10/2025) sekitar pukul 13.39 WIT, terjadi kontak senjata antara aparat TNI dan kelompok TPNPB/OPM di Kampung Moyeba. Insiden bermula ketika tim Satgas Yonif 410/Alugoro sedang melakukan anjangsana kemanusiaan kepada masyarakat setempat. Tanpa peringatan, tim tersebut mendapat serangan mendadak dari TPNPB Kodap IV Sorong Raya pimpinan Demi Moss.
“Benar telah terjadi penyerangan dan penembakan oleh TPNPB/OPM Kodap IV Sorong Raya pimpinan Demi Moss terhadap Tim Anjangsana Pos Moyeba Satgas Yonif 410/Alugoro. Penembakan terjadi saat sedang melaksanakan kegiatan anjangsana kepada warga,” ujar Kapendam XVIII/Kasuari, Letkol Inf Justianus Daniel Panusunan Manalu, kepada wartawan, Minggu (12/10/2025).
Akibat serangan tersebut, Praka Amin Nurohman gugur di lokasi kejadian. Satu pucuk senjata laras panjang milik almarhum turut dirampas oleh kelompok bersenjata itu. Proses evakuasi jenazah dilakukan dengan pengamanan ketat dari satuan gabungan TNI dan Polri.
“Saat ini jenazah Praka Amin Nurohman sedang dalam proses evakuasi dari Teluk Bintuni ke keluarga duka di Kebumen, Jawa Tengah. Selain itu, satu pucuk senapan almarhum dirampas oleh Kodap IV TPNPB/OPM,” kata Letkol Manalu menambahkan.
Kodam XVIII/Kasuari mengecam keras aksi kekerasan tersebut dan menilai serangan itu mencerminkan pola brutal yang terus dilakukan kelompok bersenjata di wilayah Papua Barat. Letkol Manalu menyebut tindakan itu bukan hanya menyasar aparat keamanan, tetapi juga menebar teror terhadap masyarakat sipil.
“Hal ini merupakan bentuk kekejaman dan kekejian yang kerap dilakukan oleh TPNPB/OPM Kodap IV Sorong Raya terhadap TNI, Polri, maupun masyarakat umum,” tegasnya.
Ia memastikan, aparat gabungan TNI-Polri akan mengambil langkah tegas untuk mengejar dan menangkap pelaku penyerangan bersenjata tersebut. Pengetatan keamanan di wilayah rawan, terutama di area operasi Kodap IV Sorong Raya, juga akan terus ditingkatkan.
Peristiwa ini memperlihatkan bahwa Papua Barat masih menjadi zona konflik aktif, terutama di wilayah pedalaman seperti Moskona Utara. Meski operasi sosial dan kegiatan pendekatan kemanusiaan sering dilakukan, ancaman kekerasan dari kelompok bersenjata tetap tinggi. Insiden ini menyoroti tantangan berat pemerintah dan aparat dalam mewujudkan stabilitas keamanan dan pembangunan di Papua Barat, di tengah upaya penegakan hukum serta perlindungan masyarakat sipil.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta