Gubernur PBD Menyalurkan Bantuan Hibah kepada 9 Gereja dan Pembangunan Masjid Raya Al Akbar Sorong
SORONG KOTA, iNewssorongraya.id – Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya kembali meneguhkan semangat toleransi dan persaudaraan lintas agama. Gubernur Elisa Kambu, S.Sos, bersama Wakil Gubernur Ahmad Nausrauw, menyalurkan bantuan hibah pemprov Papua Barat Daya bagi sembilan denominasi gereja, termasuk GKI dan Katolik, serta mendukung kelanjutan pembangunan Masjid Raya Al Akbar Sorong.
Langkah ini bukan sekadar dukungan pembangunan fisik rumah ibadah, melainkan simbol nyata komitmen pemerintah daerah dalam menjaga harmoni untuk negeri dan memperkuat kehidupan beragama di Papua Barat Daya.

Dalam keterangannya, Gubernur Elisa Kambu menegaskan bahwa penyaluran hibah ini membawa makna lebih luas daripada sekadar pembangunan.
“Bantuan hibah kepada 9 denominasi gereja adalah momentum yang tepat untuk menuju kehidupan yang lebih baik dalam bingkai kebersamaan, toleransi, dan pembangunan spiritual. Pembangunan rumah ibadah bukan sekadar simbol, tetapi wujud nyata memperkuat harmoni antarumat beragama di Papua Barat Daya,” ujar Elisa Kambu.

Ia menambahkan bahwa pemerintah hadir untuk semua umat beragama tanpa diskriminasi.
“Penyaluran bantuan hibah ini adalah bentuk tanggung jawab moral pemerintah dalam membina umat beragama. Harapan kami, kebaikan dan kedamaian terus tumbuh di Papua Barat Daya, sehingga semua aktivitas kehidupan masyarakat dapat berjalan harmonis demi kemajuan bersama,” ungkapnya.
Elisa Kambu juga berharap agar pengurus rumah ibadah dapat menggunakan dana hibah secara tepat sasaran demi memperkuat pelayanan umat serta menjaga suasana damai di tengah masyarakat.
Sementara itu, Wakil Gubernur Papua Barat Daya, Ahmad Nausrauw, menekankan pentingnya merawat ketenteraman di tengah keberagaman masyarakat.
“Kehidupan masyarakat Papua Barat Daya hanya akan berjalan baik jika didasari ketenteraman. Kami mengimbau agar umat masing-masing senantiasa menjaga kerukunan, karena kedamaian adalah fondasi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat kita,” tegas Ahmad Nausrauw.
Ia menilai bantuan hibah ini menjadi pengingat bersama bahwa pembangunan daerah tidak hanya berorientasi pada sektor fisik dan ekonomi, tetapi juga spiritualitas dan kerukunan sosial.

Dengan penyaluran hibah ini, Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya berharap hadirnya rasa damai, persaudaraan yang semakin erat, serta inklusivitas keberagaman sebagai modal penting bagi masa depan daerah. Bantuan hibah untuk gereja dan masjid menjadi simbol nyata bahwa pembangunan Papua Barat Daya berjalan beriringan dengan nilai-nilai spiritual dan kebersamaan antarumat.
Langkah ini diharapkan tidak hanya memperkuat rumah ibadah, tetapi juga menanamkan pesan universal: “Harmoni untuk negeri lahir dari persatuan dalam keberagaman.”
Editor : Hanny Wijaya