Dewan Adat Papua Desak Presiden Hentikan Konflik Bersenjata Jelang HUT RI ke-80

SORONG KOTA, iNewssorongraya.id – Menjelang peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia pada 17 Agustus 2025, suara tegas bergema dari Tanah Papua. Ketua Dewan Adat Papua Wilayah III Doberay, Papua Barat Daya, Ronald Konjol, mendesak Presiden Republik Indonesia agar segera menghentikan konflik bersenjata yang hingga kini masih merenggut korban jiwa.
Konjol menilai, penyelesaian masalah Papua tidak boleh lagi dilakukan dengan pendekatan militer. Ia menegaskan, pemerintah harus membuka ruang dialog bermartabat dengan melibatkan perwakilan dari tujuh wilayah adat di Papua.
“Persoalan ini harus diselamatkan dengan duduk bersama, tanpa pertumpahan darah, baik dari TNI-Polri maupun kelompok bersenjata,” tegas Ronald Konjol.
Soroti Perampasan Tanah Adat
Selain mendesak penghentian konflik, Dewan Adat Papua juga menyoroti maraknya praktik perampasan tanah adat yang kembali mencuat dalam beberapa hari terakhir di sejumlah wilayah. Menurut mereka, tindakan tersebut hanya memperburuk kondisi sosial dan menambah penderitaan rakyat Papua.
“Merdeka itu bukan hanya simbol bendera, tapi juga kebebasan rakyat dari rasa takut, kehilangan tanah, dan kehilangan nyawa,” ujar Konjol penuh keprihatinan.
Harapan di Momentum Kemerdekaan
Dengan momentum HUT RI ke-80, Dewan Adat Papua berharap Presiden Joko Widodo mengambil langkah nyata untuk menghentikan rantai kekerasan. Mereka menekankan pentingnya membangun perdamaian sejati di Papua yang berlandaskan keadilan, dialog, serta penghormatan terhadap hak-hak masyarakat adat.
Konjol menambahkan, rakyat Papua menunggu bukti nyata bahwa negara hadir melindungi seluruh warganya, bukan hanya secara simbolik lewat perayaan kemerdekaan, melainkan dengan menghadirkan rasa aman dan keadilan sosial di tanah mereka.
Editor : Chanry Suripatty