Geger! Program Makanan Bergizi Gratis di Sorong Tercoreng, Belatung Ditemukan di Menu Siswa

SORONG, iNewssorongraya.id – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sejumlah sekolah di Kelurahan Malagusa, Distrik Aimas, Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya, mendadak terhenti pada Jumat (8/8/2025) setelah beredar video viral yang memperlihatkan adanya belatung hidup di dalam menu makanan yang dibagikan kepada siswa.
Video yang beredar tersebut menampilkan belatung bergerak di atas potongan telur dalam rantang makan. Dugaan sementara, makanan tersebut berasal dari Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Yayasan Cahaya Ufuk Timur, yang berlokasi di area Aimas Convention Center Hotel.
Sekolah Dihentikan Distribusi, Dapur Beralasan Kehabisan Gas
Kepala SMA Negeri 2 Aimas, I Ketut Widura, membenarkan bahwa sekolahnya hari ini tidak menerima jatah Makan Bergizi Gratis. Menurutnya, pihak dapur beralasan kehabisan gas sehingga proses masak terganggu.
“Pagi tadi saya ditelepon, katanya gasnya habis, jadi tidak ada makanan yang dikirim. Mereka sampaikan baru bisa kirim lagi hari Senin,” jelas Widura kepada wartawan, Jumat (8/8/2025).
Program MBG di SMA Negeri 2 Aimas sendiri baru berjalan 14 hari, dengan jumlah penerima mencapai 1.005 siswa. Distribusi biasanya dilakukan Senin hingga Jumat menggunakan satu unit mobil pengantar.
Kepsek Ingatkan Siswa Cek Makanan Sebelum Makan
Widura mengungkapkan, pihaknya sudah sejak awal mengingatkan siswa untuk tidak langsung mengonsumsi makanan yang dikirim, melainkan memeriksa dan mencium aromanya terlebih dahulu.
“Saya selalu ingatkan siswa, kalau Makan Bergizi Gratis datang itu jangan langsung dimakan. Dicek dan dicium dulu, apakah makanannya layak atau tidak. Ini untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” tegasnya.
Pantauan di Lokasi Dapur
Hasil pantauan jurnalis di lokasi dapur SPPG Yayasan Cahaya Ufuk Timur di Jalan Baru Klamono, Distrik Aimas, menunjukkan sejumlah rantang makanan masih terikat di luar area dapur. Beberapa pekerja terlihat mencuci peralatan di halaman.
Namun, pihak yayasan belum memberikan keterangan resmi. Kepala SPPG, Rizky, dilaporkan tidak berada di tempat saat wartawan mendatangi lokasi, sementara ruangan kerjanya terkunci.
Pimpinan Yayasan Cahaya Ufuk Timur, juga belum merespons permintaan klarifikasi yang dikirim melalui WhatsApp.
Khawatir Kualitas dan Keamanan Makanan
Penemuan belatung ini memicu kekhawatiran para orang tua dan pihak sekolah terkait kualitas serta keamanan makanan program MBG. Harapan awal untuk membantu pemenuhan gizi siswa kini terancam hilang akibat masalah kebersihan dan manajemen distribusi.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada pernyataan resmi dari Dinas Pendidikan Kabupaten Sorong maupun pihak berwenang terkait langkah tindak lanjut atas insiden tersebut.
Editor : Hanny Wijaya