get app
inews
Aa Text
Read Next : PT GAG Nikel Setor Pajak dan PNBP Rp 2,6 Triliun ke Negara Sejak 2018

PT GAG Nikel Tanggapi Tegas Penghentian Tambang oleh Pemerintah

Jum'at, 06 Juni 2025 | 00:51 WIB
header img
Aktivitas pekerja tambang PT Gag Nikel. (FOTO: Dok iNewsSorong.id)

 

JAKARTA, iNewssorongraya.id – PT GAG Nikel, anak perusahaan dari PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), menyatakan menerima dan menghormati sepenuhnya keputusan Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia terkait penghentian sementara aktivitas tambang di Pulau Gag, Raja Ampat, Papua Barat Daya.
Langkah ini diambil pemerintah untuk menunggu selesainya proses verifikasi lapangan atas aktivitas pertambangan di kawasan tersebut.

Gag Nikel telah memiliki seluruh perizinan operasi dan menjalankan operasional keberlanjutan sesuai dengan prinsip Good Mining Practices. Kami siap menyampaikan segala dokumen pendukung yang diperlukan dalam proses konfirmasi ke pihak Kementerian ESDM,” ujar Pelaksana Tugas Presiden Direktur PT Gag Nikel, Arya Arditya dalam keterangan pers, Kamis (5/6/2025).

Tegaskan Kepatuhan Regulasi dan Perlindungan Lingkungan

Arya menyebutkan bahwa pihaknya sangat memahami pentingnya keterbukaan dan kepatuhan terhadap seluruh peraturan pemerintah, khususnya yang menyangkut perlindungan lingkungan hidup dan kesejahteraan masyarakat sekitar wilayah tambang.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa wilayah operasi PT Gag Nikel tidak berada di dalam kawasan konservasi atau Geopark yang dilindungi UNESCO, serta telah sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Raja Ampat.

Gag Nikel juga telah berkoordinasi intensif dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk pengawasan serta monitoring kegiatan tambang,” jelasnya.

Komitmen terhadap Rehabilitasi dan Konservasi

Sejak memperoleh izin produksi pada 2017 dan resmi beroperasi sejak 2018, PT Gag Nikel telah menjalankan berbagai program keberlanjutan, termasuk rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS). Hingga Desember 2024, perusahaan telah merehabilitasi total 666,6 hektare DAS, di mana:

  • 231,1 hektare dinyatakan berhasil dan telah diserahkan,
  • 150 hektare masih dalam proses penilaian,
  • 285 hektare berada dalam tahap pemeliharaan.

Untuk pemulihan lahan pascatambang, Gag Nikel telah mereklamasi 136,72 hektare lahan hingga April 2025. Proses ini melibatkan penanaman lebih dari 350.000 pohon, termasuk 70.000 pohon endemik dan lokal, sebagai bagian dari strategi pemulihan ekosistem jangka panjang.

Dalam aspek kelautan, Gag Nikel juga melaksanakan program konservasi terumbu karang seluas 1.000 meter persegi di pesisir Raja Ampat. Kegiatan ini dimonitor secara berkala oleh tim internal dan diawasi oleh Politeknik Kelautan dan Perikanan Sorong.

Data Lingkungan yang Transparan dan Terukur

Arya menjelaskan bahwa pemantauan kualitas lingkungan dilakukan secara rutin. Hasil pemantauan sepanjang tahun 2024 menunjukkan bahwa:

  • Kadar SO₂, NO₂, PM₁₀, dan PM₂.₅ berada jauh di bawah ambang batas baku mutu,
  • Air limbah tambang memiliki pH netral (7–8), kadar TSS 5–27 mg/L (batas: 200 mg/L),
  • Chromium VI tercatat antara 0,03–0,07 mg/L (batas: 0,1 mg/L),
  • Tingkat kebisingan di seluruh titik pemantauan tidak melebihi batas maksimal 70 dBA.

Menurutnya, semua indikator ini memperlihatkan bahwa kegiatan eksplorasi dan produksi yang dilakukan tidak hanya mematuhi regulasi, tetapi juga memperhatikan keseimbangan lingkungan hidup.

Operasi PT Gag Nikel di Raja Ampat menjadi bukti bahwa tambang dan konservasi bisa berjalan beriringan dengan prinsip tanggung jawab,” tutup Arya Arditya.

Editor : Hanny Wijaya

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut