Dua Anggota Satgas Damai Cartenz Gugur Usai Kontak Tembak dengan KKB di Puncak Jaya

PUNCAK JAYA, iNewssorongraya.id – Dua anggota Satuan Tugas Operasi Damai Cartenz-2025 dilaporkan gugur dalam baku tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kampung Usir, Distrik Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah, pada Kamis (15/5/2025) pagi.
Kedua korban diketahui bernama Bripda Dedi Tambunan dan Bharada Raymon Rerey. Keduanya merupakan personel aktif Satgas yang tengah menjalankan tugas pengamanan di wilayah rawan konflik tersebut.
Kepala Operasi Damai Cartenz-2025, Brigjen Pol. Dr. Faizal Ramadhani, membenarkan insiden berdarah tersebut. Menurutnya, aksi penyerangan diduga dilakukan oleh kelompok bersenjata yang selama ini menjadi target operasi aparat.
“Pelaku diduga dari anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Kedua korban sempat dievakuasi ke RSUD Mulia, namun saat tiba di rumah sakit, mereka dinyatakan meninggal dunia. Saat ini, jenazah keduanya berada di RSUD Mulia, Kabupaten Puncak Jaya,” ujar Brigjen Faizal saat dikonfirmasi.
Baku tembak yang berlangsung di Kampung Usir itu sempat menggemparkan warga. Sejumlah saksi melaporkan terdengar rentetan tembakan dari arah pegunungan sekitar lokasi kejadian. Aparat keamanan yang mendapat laporan langsung merespons dan melakukan penyisiran di sekitar TKP.
Hingga saat ini, aparat gabungan dari TNI-Polri masih melakukan pengejaran terhadap para pelaku. Upaya pengamanan tambahan juga diterapkan guna mencegah potensi serangan lanjutan.
Kepala Satuan Tugas Humas Operasi Damai Cartenz, Kombes Pol. Yusuf Sutejo, meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi.
“Kami mengajak masyarakat untuk tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang belum jelas kebenarannya dan tetap menjaga situasi kamtibmas,” imbaunya.
Kontak senjata di wilayah Papua masih menjadi tantangan serius dalam menjaga stabilitas keamanan. Pemerintah dan aparat keamanan terus berkomitmen menindak tegas segala bentuk gangguan yang mengancam keselamatan masyarakat dan personel di lapangan.
Editor : Hanny Wijaya