Seorang Warga Perantauan Tewas dalam Kericuhan di Dogiyai, Sejumlah Polisi Terluka

DOGIYAI, iNewsSorongraya.id – Kericuhan terjadi di Kabupaten Dogiyai, Provinsi Papua Tengah, pada Senin (24/3/2025), menyusul aksi anarkistis yang dipicu oleh penyerangan terhadap anggota kepolisian. Akibat kejadian tersebut, seorang warga sipil bernama Amos Dandan warga perantauan asal Toraja, tewas setelah dianiaya menggunakan senjata tajam.
Dari informasi yang diterima Redaksi iNews, kericuhan bermula saat anggota Polres Dogiyai melakukan patroli berjalan kaki di sekitar Pasar Ikebo, Distrik Kamuu. Dalam waktu bersamaan, seorang anggota TNI dari Satgas Yonif 756/WMS mengalami perampasan telepon seluler oleh warga setempat di tengah pasar. Pelaku perampasan sempat dikejar oleh anggota TNI hingga ponsel berhasil diamankan kembali. Namun, pelaku melarikan diri dengan sepeda motor dan memprovokasi massa.
Tidak lama kemudian, sekelompok warga berkumpul di kompleks Pasar Ikebo sambil membawa senjata tajam dan batu. Situasi memanas ketika massa mulai menyerang anggota Polres Dogiyai yang tengah berpatroli. Anggota polisi dilempari batu, dan dua petugas, Bripda Gabriel Hukubun dan seorang anggota lainnya, terluka akibat serangan dengan pisau dan batu.
Ketegangan semakin meningkat ketika masyarakat menyerang Pos Polisi Ikebo dengan batu dan anak panah. Petugas yang berada di pos berusaha bertahan, namun beberapa di antaranya mengalami luka. Kapolres Dogiyai, Kompol Sarraju, segera mengerahkan personel tambahan untuk membubarkan massa.
Di tengah kekacauan, tiga warga sipil, Ilyas Sesa (45), Yulius Sappa (29), dan Amos Dandan (45), yang tengah melintas di sekitar Jembatan Kali Tuka Terminal, tiba-tiba dihadang oleh massa. Ilyas dan Yulius berhasil melarikan diri, meski Yulius sempat nyaris menjadi korban serangan kapak. Namun, Amos Dandan seorang pekerja bangunan asal Toraja yang terjebak di tengah kerumunan akhirnya tewas setelah dianiaya dengan senjata tajam.
Kapolres Dogiyai segera berkoordinasi dengan Bupati Dogiyai, Yudas Tebai, serta tokoh masyarakat untuk meredam kerusuhan. Setelah situasi mulai terkendali, Plt Kabag Ops Polres Dogiyai, AKP Syafri Jodo, dan beberapa personel melakukan evakuasi jenazah korban ke rumah sakit. Jenazah Amos Dandan kemudian dibawa ke Kabupaten Nabire.
Dalam kejadian ini, seorang pelajar Bernama Perison Yobee dilaporkan turut menjadi korban, Perison mengalami luka serius pada bagian wajah dan kepala akibat terkena lemparan batu.
Sementara itu, Polres Dogiyai telah mengumpulkan barang bukti dan memeriksa sejumlah saksi guna menyelidiki insiden ini lebih lanjut. Polisi juga membantah pernyataan Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, yang sebelumnya mengklaim bahwa kerusuhan tersebut dipicu oleh serangan pasukan TPNPB-OPM terhadap aparat keamanan.
Saat ini, situasi di Kabupaten Dogiyai dilaporkan mulai kondusif, meski aparat masih berjaga untuk mengantisipasi potensi kerusuhan lanjutan.
Editor : Hanny Wijaya