Pengabdian Tanpa Batas: Ramadan Penuh Keikhlasan Prajurit TNI AL di KRI Teluk Wondama 527

SORONG, iNewssorongraya.id – Malam yang hening menyelimuti geladak KRI Teluk Wondama 527 yang bersandar di Dermaga Koarmada Tiga Sorong. Di atas kapal perang itu, para prajurit TNI Angkatan Laut tetap menjalankan ibadah Ramadan dengan penuh ketulusan dan semangat. Jauh dari keluarga, mereka mengisi bulan suci dengan kebersamaan dan keikhlasan dalam mengemban tugas negara.
Ketika waktu sahur tiba, suasana kekeluargaan begitu terasa. Beberapa prajurit saling membangunkan untuk bersantap sahur bersama. Meski menu yang tersedia sederhana, namun penuh berkah. Dengan penuh rasa syukur, mereka menikmati hidangan sebelum berbondong-bondong menuju mushola kapal untuk melaksanakan salat Subuh berjamaah. Momen itu menambah kekhidmatan ibadah di tengah kewajiban menjaga keamanan maritim.
Meskipun sedang berpuasa, aktivitas di kapal tetap berjalan normal. KRI Teluk Wondama 527 yang bersandar di Dermaga Katapop, Kabupaten Sorong, menjadi saksi ketangguhan para prajuritnya. Demi menjaga kebugaran tubuh, mereka tetap melakukan olahraga ringan yang disesuaikan dengan kondisi berpuasa. Ketahanan fisik dan mental tetap dijaga agar tugas negara tetap dapat dijalankan dengan optimal.
Menjelang berbuka puasa, suasana di kapal semakin religius. Para prajurit mengisi waktu dengan membaca Al-Qur'an dan mendengarkan kultum yang memberikan siraman rohani. Dapur kapal pun mulai sibuk saat prajurit bagian logistik menyiapkan hidangan berbuka. Dari makanan berat hingga sajian khas seperti kolak pisang ala prajurit menjadi santapan yang dinanti-nanti setelah seharian menahan lapar dan dahaga.
Saat azan Magrib berkumandang, suasana kehangatan begitu terasa. Dengan penuh kebersamaan, mereka menyantap hidangan berbuka dengan rasa syukur dan kebahagiaan. Komandan KRI Teluk Wondama 527, Mayor Laut Joni Hari, menegaskan bahwa meskipun sedang menjalankan ibadah puasa, aktivitas prajurit tetap berlangsung seperti biasa. "Kami tetap menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab. Untuk mengisi waktu menjelang berbuka, para prajurit melaksanakan kultum dan tadarus bersama," ujarnya.
Berdasarkan Surat Telegram Kasar Nomor 17 Sepers 2 Februari 2005 TWU tanggal 27 Februari pukul 11.30, kegiatan selama bulan Ramadan di kapal ini dimulai pukul 08.00 hingga 15.00, dengan waktu istirahat dari pukul 12.00 hingga 12.30. Aktivitas utama tetap berjalan seperti biasa, hanya saja intensitas kegiatan fisik dikurangi, seperti olahraga yang biasanya lari keliling Mako Koarmada 3 diganti dengan berjalan kaki. Selain itu, setiap sore menjelang berbuka puasa, prajurit melaksanakan kultum sebelum salat Magrib berjamaah dan berbuka bersama.
Kerinduan di Tengah Tugas
Salah satu prajurit KRI Teluk Wondama 527, Serka MES Choirul Ardianto, membagikan kisahnya menjalani Ramadan jauh dari keluarga di Sukabumi, Jawa Barat. "Meskipun jauh dari keluarga, saya tetap semangat menjalankan tugas dan ibadah puasa. Kebersamaan di kapal ini menjadi penguat bagi kami," tuturnya dengan penuh kebanggaan.
Choirul, yang bertugas di Armada 3, mengungkapkan bahwa sudah satu tahun ia belum pulang untuk merayakan Lebaran bersama keluarga. "Tentu ada rasa rindu, tetapi tugas negara harus tetap dijalankan dengan ikhlas. Ini adalah pengabdian yang sudah menjadi bagian dari hidup kami sebagai prajurit," ujarnya.
Ia bercerita bahwa anak-anaknya masih kecil, satu berusia lima tahun dan satunya baru berusia dua tahun. Meskipun tidak bisa merasakan momen berbuka dan sahur bersama keluarga, ia tetap bersyukur bisa menjalankan ibadah bersama rekan-rekan satu kapal. "Setiap berbuka puasa kami selalu bersama, suasananya seperti keluarga kedua bagi kami di sini," imbuhnya.
Kisah para prajurit di KRI Teluk Wondama 527 menjadi bukti nyata bahwa pengabdian kepada negara tidak menghalangi mereka untuk tetap menjalankan ibadah dengan khusyuk. Ramadan yang mereka jalani di atas kapal perang bukan sekadar menjalankan kewajiban agama, tetapi juga menjadi momen kebersamaan dan keteguhan hati dalam tugas menjaga kedaulatan maritim Indonesia. Semangat juang mereka adalah cerminan pengabdian tanpa batas bagi bangsa dan negara.
Editor : Chanry Suripatty