Pelaku Kejahatan Seksual di Sorong Terancam 15 Tahun Penjara, Tujuh Anak Jadi Korban

SORONG, iNewsSorongraya.id – Kasus kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur kembali terjadi di Kota Sorong. Jajaran Polresta Sorong Kota, Polda Papua Barat Daya, berhasil menangkap ZA alias Om Udin (45), yang diduga sebagai pelaku kejahatan seksual terhadap anak. Hingga saat ini, tercatat tujuh anak menjadi korban, dengan kemungkinan jumlah korban masih bertambah.
Kapolresta Sorong Kota, Kombes Pol. Happy Perdana Yudianto, dalam konferensi pers mengungkapkan bahwa kasus ini terungkap setelah salah satu korban melaporkan kejadian tersebut kepada orang tuanya. Orang tua korban kemudian melaporkan peristiwa itu ke pihak kepolisian pada 3 Februari 2025.
“Pelaku melakukan aksinya dengan mengiming-imingi korban untuk melihat hamster dan ikan cupang yang dipeliharanya. Setelah melakukan perbuatannya, pelaku memberikan uang kepada korban. Saat ini, sudah ada tujuh korban yang melapor, dan kami masih mendalami kemungkinan adanya korban lain,” ujar Kapolresta.
Berdasarkan hasil penyelidikan, korban yang teridentifikasi berusia antara 5 hingga 11 tahun. Mereka merupakan anak-anak yang tinggal di sekitar lingkungan tempat tinggal pelaku.
Pelaku telah ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat dengan Pasal 82 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak. Ancaman hukuman bagi pelaku adalah maksimal 15 tahun penjara dan denda hingga Rp 300 juta.
“Sampai saat ini, kami telah memeriksa 15 saksi. Kami juga terus melakukan penyelidikan lebih lanjut, termasuk pendampingan psikologis kepada para korban bekerja sama dengan Dinas Sosial,” tambah Iptu Nelfince Rumbino, Kanit PPA Satreskrim Polresta Sorong Kota.
Pihak kepolisian mengimbau para orang tua untuk lebih waspada dalam mengawasi anak-anak mereka. Kapolresta Sorong Kota menekankan pentingnya edukasi kepada anak-anak tentang bagian tubuh yang tidak boleh disentuh orang lain serta bagaimana cara melaporkan jika mengalami tindakan yang tidak pantas.
"Anak-anak harus diberikan pemahaman mengenai batasan tubuh mereka dan diajarkan untuk berani melaporkan jika ada orang yang mencoba melakukan tindakan yang tidak pantas terhadap mereka," tutupnya.
Kasus ini masih terus dikembangkan, dan kepolisian mengajak masyarakat yang mengetahui adanya korban lain agar segera melapor ke pihak berwajib guna mendapatkan perlindungan dan penanganan lebih lanjut.
Editor : Chanry Suripatty