Polisi Gerebek Pabrik Miras Oplosan Berkedok Bengkel di Kota Sorong

Sorong, iNewssorongraya.id – Tim Satuan Narkoba Polresta Sorong Kota berhasil menggerebek pabrik minuman keras (miras) oplosan yang beroperasi dengan kedok bengkel ketok magic di Kelurahan Malaingkedi, Distrik Malaimsimsa, Kota Sorong, Papua Barat Daya, Kamis (13/2/2025. Pabrik ilegal ini memproduksi miras jenis Ciu dengan bahan baku yang didatangkan langsung dari Tiongkok.
Penggerebekan dilakukan setelah polisi melakukan pemantauan selama satu bulan. Dari hasil penyelidikan, tempat tersebut diketahui memproduksi miras menggunakan bahan-bahan seperti ragi, fermipan, tape dari ubi kayu, beras, dan air bersih. Proses fermentasi untuk menghasilkan miras Ciu membutuhkan waktu sekitar 15 hari. Namun, operasi pabrik ini terhitung masih baru, yakni berjalan selama satu bulan.
Dalam penggerebekan tersebut, polisi mengamankan seorang pelaku berinisial C (29), yang berperan sebagai pengolah bahan baku menjadi miras Ciu. Kapolresta Sorong Kota, Komisaris Besar Polisi Happy Perdana Yudianto, turun langsung ke lokasi untuk memeriksa barang bukti dan meminta keterangan dari pelaku. Hingga saat ini, polisi masih menyelidiki pihak-pihak yang terlibat dalam jaringan produksi miras oplosan tersebut.
“Menurut keterangan pelaku, miras Ciu ini belum sempat dijual karena masih dalam tahap fermentasi. Namun, kami akan terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap dalang di balik produksi ilegal ini,” ujar Kombes Pol Happy Perdana Yudianto.
Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, pelaku saat ini telah ditahan di Rutan Mapolresta Sorong Kota. Pelaku disangkakan dengan undang-undang kesehatan dengan ancaman hukuman 10 hingga 15 tahun penjara.
Polresta Sorong Kota menegaskan akan terus meningkatkan pengawasan terhadap peredaran miras ilegal yang berpotensi membahayakan masyarakat. Pihak kepolisian juga mengimbau masyarakat agar segera melaporkan jika menemukan aktivitas mencurigakan yang berkaitan dengan produksi atau peredaran miras ilegal.
Editor : Hanny Wijaya