Polisi Tangkap Satu Pelaku Penembakan Advokat HAM di Manokwari, Aktor Utama Masih Diburu

MANOKWARI, iNewsSorong.id – Kepolisian Resor Kota (Polresta) Manokwari akhirnya berhasil menangkap salah satu dari lima pelaku penembakan terhadap advokat sekaligus aktivis Hak Asasi Manusia (HAM), Yan Christian Warinussy. Penangkapan ini menjadi langkah awal dalam mengungkap dalang di balik aksi keji yang terjadi pada 17 Juli 2024 di Jalan Yos Sudarso, Sanggeng, Manokwari.
Kapolresta Manokwari, Kombes Pol Rivadin Benny Simangunsong, dalam konferensi pers pada Selasa (4/2/2025), mengungkapkan bahwa tersangka berinisial JT diamankan oleh tim Resmob saat hendak mengikuti rangkaian peringatan HUT Pekabaran Injil ke-170. JT diduga memiliki peran dalam membuntuti korban sebelum akhirnya insiden penembakan terjadi.
“Berdasarkan hasil pemeriksaan, JT mengaku dijemput di rumahnya di kawasan Rendani oleh empat pelaku lainnya. Mereka kemudian menaiki sebuah mobil untuk menunggu korban keluar dari Pengadilan Negeri Manokwari,” ujar Kapolresta.
Ia menjelaskan, para pelaku menggunakan mobil Daihatsu Terios berwarna putih dan membuntuti korban hingga tiba di depan Bank Mandiri Sanggeng. Di lokasi tersebut, aksi penembakan terjadi.
Selain itu, JT juga mengaku sempat melihat sebuah senapan angin di dalam mobil sesaat setelah ia bergabung dengan kelompok tersebut. Berdasarkan hasil penyelidikan, empat pelaku lainnya berinisial OU, JU, HU, serta seorang sopir yang merupakan sepupu dari OU, yang diduga sebagai aktor utama dalam penembakan ini.
Kapolresta Manokwari menegaskan bahwa pihaknya tengah memburu keempat pelaku lainnya dan meminta mereka untuk segera menyerahkan diri.
“Kami imbau para pelaku untuk segera menyerahkan diri. Saya pastikan, jika menyerahkan diri, tidak akan ada tindakan di luar prosedur. Namun, jika tetap melarikan diri, kami akan mengambil langkah tegas dan terukur,” tegasnya.
Selain terlibat dalam kasus penembakan, JT juga terseret dalam kasus kepemilikan senjata api ilegal. Dalam perkara ini, rekan JT sebelumnya telah dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Manokwari setelah berkas perkaranya dinyatakan lengkap (P21).
“JT menghadapi dua laporan polisi, yaitu kasus penembakan dan kepemilikan senjata api ilegal,” jelas Kapolresta.
Atas perbuatannya, JT terancam hukuman 15 tahun penjara berdasarkan Pasal 338 KUHP terkait kasus penembakan. Sementara itu, untuk kasus kepemilikan senjata api ilegal, ia dijerat dengan Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 yang membawa ancaman hukuman hingga 20 tahun penjara.
Pihak kepolisian terus berupaya mengungkap seluruh jaringan pelaku dalam kasus ini dan memastikan bahwa seluruh pihak yang terlibat akan diproses sesuai hukum yang berlaku.
Editor : Hanny Wijaya