Sorong, iNewsSorong.id – Tiga anak di bawah umur diketahui ikut dalam pelayaran kapal ikan KM Aspak 03 yang hilang kontak di perairan Misool-Seram pada Sabtu (14/12/2024). Informasi mengejutkan ini baru terungkap setelah kapal dinyatakan hilang oleh pihak perusahaan dan kepolisian setempat. Ketiga anak tersebut diduga ikut orang tua mereka untuk mengisi liburan sekolah dengan melaut.
Tiga anak yang ikut dalam pelayaran tersebut adalah berinisial IS (15), JS (SMP kelas 2), dan AK (SMP kelas 1). Ironisnya, keikutsertaan mereka baru diketahui setelah insiden hilangnya kapal. Hingga saat ini belum diketahui nasib dari ketiga anak dibawah umur tersebut.
Dalam perkembangan pencarian, dua awak kapal berhasil ditemukan dalam kondisi selamat oleh tim dari kapal KM Aspak 17 di sekitar rumpon. Kedua korban selamat tersebut adalah Obeth Yensenem dan Feliks Sawori. Keduanya saat ini berada di Kampung Dabatan dalam kondisi sehat meski mengalami luka lecet di bagian lengan dan perut akibat menggunakan lapisan penutup palka ikan sebagai alat pelampung untuk menyelamatkan diri.
Keluarga korban yang kecewa atas lambatnya respons terhadap hilangnya kapal KM Aspak 03 menggelar aksi protes pada Senin malam (16/12/2024) sekitar pukul 21.15 WIT. Massa yang terdiri dari sekitar 40 orang keluarga dan kerabat anak buah kapal (ABK) melakukan aksi bakar ban dan memblokade jalan di depan kantor perusahaan pengalengan ikan PT Citra Raja Ampat Canning, Jalan Bubara, Kelurahan Klaligi, Kota Sorong, Papua Barat Daya. Mereka juga merusak kaca gedung kantor perusahaan.
Polisi dari Polsek Sorong Kota, dipimpin Kapolsek AKP Saroji SH, segera mendatangi lokasi untuk menenangkan massa dan melakukan koordinasi dengan pihak perusahaan.
Mediasi antara keluarga korban, pihak perusahaan, dan pemilik kapal digelar pada Selasa (17/12/2024) pukul 13.30 WIT di kantor pengalengan ikan. Pertemuan ini dihadiri oleh Kapolsek Sorong Kota AKP Saroji SH, Wakapolsek AKP Dadan Hendrawan, Rendi Sambuaga selaku pemilik Koperasi Pole and Line, Alfred Pontoh selaku pemilik KM Aspak 03, serta tokoh adat dan suku setempat.
Dalam pertemuan tersebut, Rendi Sambuaga menyampaikan bahwa pihak perusahaan telah berkoordinasi dengan tim SAR Sorong dan SAR Ambon untuk melakukan pencarian. “Kami telah meminta enam dari delapan armada kapal yang berada di sekitar lokasi untuk berpencar dan membantu pencarian. Dua ABK berhasil ditemukan selamat di sekitar rumpon oleh tim dari KM Aspak 17,” ujarnya.
Rendi juga menegaskan bahwa pihaknya bertanggung jawab penuh atas insiden ini dan memastikan upaya pencarian terus dilakukan meski cuaca buruk. “Kami berharap keluarga korban hanya mengandalkan informasi dari Posko SAR agar tidak terjadi simpang siur informasi,” tambahnya.
Perwakilan keluarga korban, Eta Saidora, menyampaikan kekecewaan mereka atas keterlambatan informasi dan penanganan dari pihak perusahaan. “Kami terpaksa melaporkan sendiri kepada tim SAR agar pencarian segera dilakukan. Seharusnya pihak perusahaan bergerak lebih cepat,” ungkapnya.
Tokoh adat Nicolas Fatari, yang dikenal sebagai Tua Raja Imeko, turut mendesak pemilik kapal untuk bertanggung jawab penuh terhadap keselamatan awak kapal. “Jangan hanya mencari keuntungan, pemilik kapal harus peduli terhadap keselamatan awak kapalnya,” tegasnya.
Daftar Awak Kapal KM Aspak 03
KM Aspak 03 membawa 17 ABK, di antaranya dua orang yang telah ditemukan selamat:
- Ekman Kanighi (Nakhoda)
- Anis Nuride (ABK)
- Aepner Nuride (ABK)
- Bob Warere (ABK)
- Deki Kapisa (ABK)
- Diki Saidora (ABK)
- Dodi Djabu (ABK)
- Feliks Sawori (Selamat)
- Hendrian Yustus (ABK)
- Jekson Mananggel (ABK)
- Maikel Rumambi (ABK)
- Obeth Yensenem (Selamat)
- Philips Aope (ABK)
- Riko Rumabar (ABK)
- Risno Sangaji (ABK)
- Sepi Bowairi (ABK)
- Yosias Awom (ABK)
Kapolsek Sorong Kota AKP Saroji meminta keluarga korban untuk tetap tenang dan menjaga situasi kondusif. “Kami memahami perasaan keluarga, tetapi upaya pencarian sudah dilakukan secara maksimal. Mari kita fokus berdoa agar seluruh korban ditemukan dalam keadaan selamat,” ujarnya.
Kepala Suku Inawatan, Roby Mauri, juga meminta pihak perusahaan memberikan penjelasan yang transparan terkait nasib para ABK. “Kami ingin kepastian mengenai kondisi anak-anak kami, baik yang selamat maupun yang belum ditemukan,” tegasnya.
Setelah doa bersama yang dipimpin oleh Ipda Welem, aksi protes dan mediasi berakhir sekitar pukul 14.30 WIT. Situasi di lokasi dilaporkan aman dan terkendali. Pihak keluarga sepakat untuk menunggu informasi resmi dari Posko SAR yang akan dibentuk di Jalan Perikanan.
Insiden ini menjadi pengingat pentingnya komunikasi yang cepat dan tanggap dalam situasi darurat, terutama bagi perusahaan yang bergerak di sektor perikanan. Keluarga korban berharap upaya pencarian dapat segera menemukan titik terang terkait nasib seluruh ABK KM Aspak 03, termasuk tiga anak di bawah umur yang turut serta dalam pelayaran tersebut.
Editor : Chanry Suripatty